Rupiah Terkapar! Dolar AS Sentuh Rp 16.653, Tertinggi Hari Ini?

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Rupiah terus menunjukkan tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot hingga penutupan perdagangan hari ini. Pada Kamis, 4 Desember 2025, nilai rupiah berada di level Rp 16.653 per dolar AS.

Angka ini mencerminkan pelemahan sebesar 0,15% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.628 per dolar AS. Pergerakan rupiah ini sejalan dengan dinamika yang terjadi di pasar mata uang Asia secara keseluruhan.

Hingga pukul 15.00 WIB, berbagai mata uang di kawasan Asia menunjukkan performa yang bervariasi. Baht Thailand menjadi mata uang dengan penurunan terdalam, merosot tajam sebesar 0,45%.

Menakar Sektor dan Saham Unggulan 2026, Ini Pilihan Analis

Selain baht, won Korea Selatan juga mengalami depresiasi sebesar 0,29%, diikuti oleh peso Filipina yang terkoreksi 0,19%. Dolar Singapura pun tak luput dari tekanan, melemah sebesar 0,17%.

Yuan China turut merasakan imbasnya, meskipun pelemahannya relatif tipis, hanya sebesar 0,06% pada sore hari ini.

Di sisi lain, terdapat beberapa mata uang yang justru berhasil mencatatkan penguatan. Ringgit Malaysia menjadi yang terdepan dengan kenaikan signifikan sebesar 0,26%.

Setelah ringgit, rupee India juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 0,12%. Dolar Taiwan menyusul dengan kenaikan tipis sebesar 0,03%, dan yen Jepang naik tipis 0,006%.

Sementara itu, dolar Hongkong tampak stabil dengan kecenderungan menguat tipis terhadap dolar AS, menunjukkan ketahanan di tengah fluktuasi pasar.

Ringkasan

Pada 4 Desember 2025, nilai rupiah terhadap dolar AS melemah menjadi Rp 16.653, turun 0,15% dibandingkan hari sebelumnya. Pelemahan rupiah ini sejalan dengan pergerakan mata uang Asia lainnya, di mana baht Thailand mengalami penurunan terdalam.

Mata uang lain di Asia menunjukkan performa bervariasi, dengan ringgit Malaysia dan rupee India mencatatkan penguatan. Sementara itu, won Korea Selatan, peso Filipina, dan dolar Singapura mengalami depresiasi terhadap dolar AS.