Saham BBCA, BMRI, hingga BBNI Kompak Anjlok saat IHSG Dibuka Merah

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham perbankan kompak melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin (1/9/2025), sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang dibuka anjlok 3% pagi ini.

Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau melemah 1,55% atau 125 poin ke level Rp7.950 per saham pada pukul 09.30 WIB. Adapun saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 2,96% atau 140 poin ke level Rp4.590.

Saham-saham bank pelat merah lainnya juga anjlok. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) tercatat melemah 2,74% atau 120 poin ke Rp4.250 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melemah 2,22% atau 90 poin ke Rp3.960, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) anjlok 1,92% ke Rp1.275 per saham.

: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 1 September 2025

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok 3,31% menjadi 7.571 pada pukul 09.02 WIB. IHSG masih melemah 2,3% ke level 7.647,28 pada pukul 09.42 WIB. Hanya 48 saham yang menguat, sedangkan 610 saham melemah dan 39 lainnya stagnan.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan menilai sebenarnya sejak awal pekan kemarin masih terlihat aliran dana asing masuk cukup besar di IHSG. Akan tetapi, aliran dana asing berbalik arah karena efek ketidakpastian politik dalam negeri.

: : IHSG Dibuka Anjlok 3,31% menjadi 7.571 Pagi Ini Senin (1/9), Saham Bank Rontok

Dari global ada aliran dana melambat dan investor ternyata berhati-hati terkait independensi The Fed, setelah Presiden AS Donald Trump berupaya memecat Gubernur The Fed. Alhasil, inflow ke dana ekuitas global menjadi turun.

Selain itu, harga emas spot melonjak hingga sekitar US$3.448,5 per troy ounce, mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah. Ketidakpastian politik, seperti upaya penggantian Gubernur The Fed oleh Trump, mendorong investor mencari perlindungan lewat emas.

: : Rekomendasi untuk Saham TBS Energi (TOBA) Milik Luhut saat IHSG Rawan Terkoreksi

Sementara itu dari domestik, ada sentimen kepercayaan konsumen yang naik sedikit, di mana indeks keyakinan konsumen per Juli naik ke 118,1 dari 117,8 pada Juni. Sub-indeks ekspektasi menunjukkan perbaikan didorong oleh harapan peningkatan pendapatan dan peluang kerja.

Pekan ini, David menilai pelaku pasar akan fokus pada sentimen kunci yakni aksi protes dan gejolak pasar.

“Demonstrasi mahasiswa dan pekerja mengenai gaji DPR, dana pendidikan, dan program makan sekolah berujung pada penurunan IHSG lebih dari 2% dan pelemahan rupiah hampir 1%. Bank Indonesia [BI] dan pengawas bursa perlu turun tangan untuk stabilisasi,” ujar David dalam keterangan tertulis pada Minggu (31/8/2025).

Ia pun memproyeksi IHSG cenderung melemah dalam sepekan ini karena market akan fokus pada dinamika demo dan pernyataan otoritas, termasuk langkah BI dan BEI atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar tidak menyebabkan kepanikan di pasar keuangan.