Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup menguat di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (17/11/2025). Hal ini ditopang oleh pertumbuhan saham MAPI, BBCA, PGEO, dan TLKM.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini meningkat 0,88% ke level 556,31. Tercatat sebanyak 14 saham menguat, 9 terkoreksi, dan 4 stagnan.
Saham dengan kenaikan harga tertinggi dipimpin oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) sebesar 3,08% ke Rp1.340, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang menguat 1,78% menjadi Rp8.575 per saham.
: IHSG Hari Ini (17/11) Ditutup ATH ke Level 8.416, Intip Saham Pendorongnya
Mitra Adiperkasa Tbk. – TradingView
Saham lain yang terapresiasi adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dengan kenaikan 1,69% ke Rp1.200 per saham, sementara saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) tumbuh 1,69% ke Rp3.610 per saham.
Adapun penurunan ditorehkan saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) yang terkoreksi 3,72% ke Rp2.330 per saham, sementara PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) terkoreksi sebesar 3,30% menjadi Rp4.100 per saham.
: : Pesona Saham Keluarga Bakrie, Saat Emiten 7 Samurai Manggung Kembali (BUMI, BRMS, Hingga ENRG)
IHSG sendiri ditutup menguat sebesar 0,55% atau 46,44 poin menuju level 8.416,88. Indeks komposit hari ini dibuka pada posisi 8.397,83 dan sempat menyentuh posisi tertingginya di level 8.452,32.
Tercatat, sebanyak 354 saham naik, 287 saham turun, dan 173 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp15.406 triliun.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada sebelumnya menuturkan bahwa secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk doji (reversal pattern), masih di atas MA20, indikator MACD golden cross.
Reliance telah memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 8.293 dan resistance pada level 8.429 dengan kecenderungan menguat.
“Kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Saham pilihan hari ini meliputi MEDC, ELSA, CPIN, dan ESSA,” ujarnya dalam riset.
—
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
