Terpukul Efek Demo, Potensi Cuan Saham BBCA Serok Bawah

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Pergerakan saham big bank terpantau mulai stabil pada perdagangan Selasa (2/9/2025) setelah sempat tertekan akibat aksi jual investor asing, termasuk dari JP Morgan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) lantas direkomendasikan menjadi saham pilihan. 

Tim Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer menyampaikan bahwa sejatinya sentimen pasar masih dibayangi sikap hati-hati seiring dengan aksi demonstrasi di beberapa kota di Indonesia. Hal ini dikarenakan tekanan jual terjadi pada area trendline jangka panjang sejak 2020.

Menurut Miftahul, secara teknikal, terdapat peluang rebound dalam jangka pendek untuk saham-saham yang tergerus ini. Namun demikian, arah pergerakan saham bank-bank besar diperkirakan masih sideways karena investor cenderung menunggu katalis baru.

“Jadi, ada peluang teknikal rebound, tetapi untuk tren jangka pendek pergerakannya masih cenderung sideways karena kami kira investor masih cenderung menunggu katalis baru, terutama data ekonomi domestik dan arah suku bunga global,” ucapnya saat dihubungi Bisnis pada Selasa (2/9/2025). 

: IHSG Merangkak Naik, Saham BBCA dan BMRI Masih Dilego Asing

Dia menambahkan bahwa prospek saham big bank masih dianggap menarik bagi investor jangka panjang, tetapi volatilitas jangka pendek tetap perlu diantisipasi.

Selain bank dengan kapitalisasi besar, saham bank second liner dan bank digital juga bisa menjadi pilihan alternatif investor. Kendati demikian, risiko lebih tinggi karena valuasinya relatif premium dan sensitif terhadap perubahan sentimen pasar.

“Bagi para investor, hal terpenting yang perlu diperhatikan sebelum masuk ke saham bank adalah arah suku bunga, kualitas kredit, serta eksposur terhadap pertumbuhan kredit di sektor riil,” pungkas Miftahul. 

Untuk rekomendasi terkait saham perbankan, Kiwoom Sekuritas melihat saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tengah berada pada area support trendline jangka panjang di kisaran Rp7.600–Rp7.500 per saham. 

Bank Central Asia Tbk. – TradingView

Miftahul merekomendasikan strategi buy on weakness untuk BBCA dengan target harga jangka pendek di Rp8.300–Rp8.500. Target berikutnya diproyeksikan menutup rentang di Rp8.700 serta berpotensi menuju level Rp9.000–Rp9.200.

Di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBCA kini berada di level Rp8.000 per saham atau mencerminkan penurunan sebesar 17,31% year to date (YtD). Adapun, dalam kurun sepekan terakhir, saham perseroan melemah 3,03%. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.