Realisasi pengerjaan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai kini sudah mencapai 67%.
Corporate Secretary PT Waskita Karya Tbk. Ermy Puspa Yunita mengatakan saat ini pengerjaannya dalam tahap pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel (trackwork rail). Struktur balok girder dengan metode balance cantilever yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono pun tengah dipasang guna memudahkan sekaligus meningkatkan efisiensi waktu pembangunan.
“Pemasangan pondasi jalur layang di sekitar Pintu Air Manggarai dan Flyover Matraman juga sedang dilakukan. Begitu pula dengan pekerjaan struktur Stasiun Manggarai,” ujar Ermy dalam keterangan resmi, Jumat (5/9/2025).
Sementara untuk Stasiun Rawamangun serta Matraman, lanjutnya, kini sudah di tahap penyelesaian arsitektur. Ia menegaskan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B akan terus dikejar agar dapat segera digunakan dan melengkapi pilihan transportasi umum di ibukota.
Baca juga:
- Mega Kuningan akan Punya Akses Transportasi Publik, Terhubung MRT dan LRT
Seperti diketahui, lintasan sepanjang 6,4 kilometer (km) itu merupakan lanjutan dari fase 1A rute Pegangsaan Dua-Velodrome. Nantinya LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai memiliki lima stasiun baru yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.
“Keberadaan LRT Jakarta baru ini akan menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pengguna transportasi umum lebih banyak lagi,” tutur dia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan, pengguna transportasi umum di Jakarta memiliki tren positif dalam beberapa tahun terakhir, bahkan menembus 30 juta lebih pada April 2025. Jumlah tersebut diyakini akan terus meningkat sampai 31% pada akhir 2025 sesuai target Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Ermy melanjutkan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah klasik di perkotaan. Kemacetan tersebut dinilai dapat menyebabkan kerugian ekonomi dalam kegiatan masyarakat sehari-hari, karena terjadi peningkatan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi.
Sebagai informasi, PT Jakarta Propertindo sebagai pemilik proyek LRT Jakarta telah menunjuk Waskita Karya sebagai kontraktor utama pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai melalui proses tender. Adapun total anggaran pembangunan tersebut sebesar Rp4,1 triliun berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang bersumber dari APBD DKI Jakarta