
Bank Indonesia menegaskan akan melakukan berbagai langkah untuk mendorong ekonomi Indonesia agar bisa tumbuh maksimal pada tahun 2026.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, meskipun ekonomi global masih belum menentu pada tahun depan, dia optimistis perekonomian nasional masih cukup stabil.
“BI akan selalu all out menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan. Tahun depan lebih all out lagi,” kata Perry dalam sambutannya di acara Talkshow BI Bersama Masyarakat (BIRAMA) 2025, Senin (1/12).
Perry mengatakan ekonomi Indonesia akan positif meskipun perekonomian global masih dipenuhi ketidakpastian, dengan proyeksi perang tarif antara China dan Amerika Serikat akan terus berlanjut.
“Kita memperkuat daya tahan di dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi dunia melambat jadi 3 persen. terutama di Amerika dan Tiongkok. Indonesia termasuk memang bagus tahun ini dan tahun depan. Kita optimistis tahun depan,” katanya.

Menurut dia, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan berada pada posisi 5,3 persen. Sementara pemerintah mematok di angka 5,4 persen.
“Dibandingkan negara lain, Indonesia masih tinggi. Mendorong dari domestik, konsumsi nasional, investasi nasional, dan mendorong ekspor,” ujar dia.
Menurut Perry, salah satu yang akan digenjot adalah pertumbuhan kredit. Dia mengatakan ruang penurunan suku bunga Bank Indonesia masih terbuka.
“Masih ada ruang penurunan suku bunga. Kapan? Tunggu. Sabar. suku bunga masih ada ruang penurunan. Makanya perbankan yuk kita turunkan special rate. Bahkan BI mendorong suku bunga kredit,” katanya.