Harga buyback emas Antam naik 66,22% hingga Senin (8/12)

Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Harga buyback emas Antam telah mengalami kenaikan lebih dari 60% pada periode berjalan 2025 hingga Senin (8/12/2025).

Berdasarkan data Logam Mulia, harga buyback emas Antam naik Rp4.000 ke Rp2.269.000. Posisi itu mencerminkan kenaikan 66,22% untuk periode berjalan tahun ini.

Kendati demikian, harga buyback emas Antam masih menjauh dari rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di Rp2.336.000 pada 21 Oktober 2025.

: Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini, 8 Desember 2025

Sebagaimana diketahui, harga buyback merupakan acuan pembelian kembali oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) berdasarkan emas Antam ukuran 1 gram.

Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu.

: : Ramalan Nasib Pergerakan Harga Emas Pekan Kedua Desember 2025

Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.

Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

: : Ramalan Nasib Harga Emas Teranyar JP Morgan

Adapun, pergerakan harga buyback emas Antam juga sejalan dengan mahar logam mulia di pasar global.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, Pengamat komoditas dan mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan harga emas dunia mengalami penguatan mendekati akhir tahun akibat spekulasi pergantian pemimpin The Fed, dengan Trump yang kemungkinan besar akan menunjuk Kevin Hassett. 

“Kevin Hassett penasihat ekonomi Gedung Putih yang kita lihat adalah salah satu pendukung Trump. Ini akan membuat perpolitikan Amerika memanas,” kata Ibrahim, Minggu (7/12/2025).

Dia melanjutkan, pasar juga menantikan seberapa jauh bank sentral Amerika Serikat akan menurunkan suku bunga. Hal ini juga bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve. 

Menurut Ibrahim, Trump menginginkan agar suku bunga Federal Reserve kembali ke level 0% sampai 0,25%.

Selain dari AS, sentimen juga menurutnya datang dari geopolitik Eropa, dengan utusan Gedung Putih yang menemui Putin di Rusia, dan tidak terjadi satu keputusan pasti mengenai gencatan senjata di Eropa antara Rusia dan Ukraina. 

Di sisi lain, wilayah Asia Timur juga memanas akibat konflik antara Jepang dan China. 

“Ketegangan-ketegangan ini membuat saya masih optimistis harga emas dunia sampai akhir tahun akan kembali mengalami penguatan,” ujar Ibrahim. 

Dia juga memperkirakan harga emas dunia pada akhir tahun dapat mencapai US$4.400 per troy ounce.