
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), pengelola jaringan minimarket Alfamidi, menurunkan target ekspansi gerai tahun ini di tengah pelemahan daya beli masyarakat, khususnya di wilayah Jawa.
Berdasarkan riset dari CGS International, manajemen MIDI memutuskan memangkas target pembukaan gerai baru menjadi 150 toko dari sebelumnya 200 toko. Dari jumlah tersebut, sebanyak 58 gerai baru akan dibuka pada kuartal IV-2025.
Kendati begitu, MIDI tetap optimistis dan menargetkan pembukaan 200 toko baru pada tahun 2026.
Analis CGS Sekuritas Baruna Arkasatyo dan Joanne Ong mengatakan bahwa MIDI memperkirakan kinerja penjualan akan menunjukkan perbaikan pada kuartal IV-2025.
Pangkas Target Pembukaan Toko, Saham Midi Utama (MIDI) Masih Layak Akumulasi
Sales run-rate diproyeksikan meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan Same Store Sales Growth (SSSG) yang diperkirakan kembali positif pada November dan Desember setelah sempat melemah di Oktober.
Meski demikian, gross profit margin (GPM) kuartal IV-2025 diperkirakan akan sedikit tertekan secara kuartalan akibat peningkatan aktivitas promosi. Dus, MIDI menyatakan tetap selektif dalam pemberian promo untuk menjaga profitabilitas dan mendukung target penjualan yang telah disepakati dengan pemasok.
Ekspansi Gudang
Sebagai bagian dari strategi ekspansi jaringan, MIDI akan mengoperasikan satu sub-warehouse baru pada kuartal IV-2025 dan satu lagi pada kuartal I-2026, bersamaan dengan rencana ekspansi MIDI ke dua provinsi baru, yakni Jambi dan Kalimantan Tengah.
“Kami memperkirakan kebutuhan belanja modal yang rendah, sekitar Rp 20 miliar untuk setiap sub-warehouse dan untuk satu warehouse yang melayani sekitar 500 toko, biaya operasional diperkirakan sekitar 2%–3% dari penjualan,” tulis Baruna dan Joanne dalam risetnya 4 November 2025 lalu.
Hingga September 2025, MIDI membukukan laba bersih Rp 591 miliar, tumbuh 27% year-on-year (YoY) dan telah mencapai sekitar 78% dari target internal maupun target konsensus Bloomberg sebesar 79%. Peningkatan kinerja tersebut ditopang oleh GPM yang solid.
Baruna dan Joanne mempertahankan rekomendasi add untuk saham MIDI dengan target harga Rp 430 per saham. Target harga tersebut berbasis metode DCF (WACC 10,1% dan long-term growth 3%).
Cek Rekomendasi Saham Sektor Ritel, Ada MIDI, ACES, MAPA, MAPI
Adapun analis menilai saham MIDI saat ini diperdagangkan di level 16x P/E perkiraan tahun 2026, atau diskon sekitar 20% dibandingkan Alfamart (AMRT).Ke depan, pertumbuhan laba per saham (EPS) MIDI diproyeksikan naik 33% pada tahun 2025 dan diperkirakan tumbuh 14% pada 2026.
Faktor pendorong ke depan akan mencakup perbaikan margin laba bersih dan SSSG kuartalan yang lebih kuat dari perkiraan, sedangkan risiko penurunan berasal dari daya beli yang lebih lemah serta margin laba bersih yang lebih rendah dari proyeksi.