Pelayaran Jaya (PJHB) targetkan cuan 2026 naik 50%, kerahkan dana IPO

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. (PJHB) telah melantai di Bursa pada November 2025. PJHB pun langsung tancap gas bidik pertumbuhan laba 50% pada 2026.

Emiten baru di bidang pelayaran ini telah menggelar penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) pada November 2025 dan meraup dana Rp158,4 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO dipergunakan untuk belanja modal guna mendorong pertumbuhan bisnis perseroan. Belanja modal itu akan digunakan untuk pembangunan tiga unit armada kapal baru dengan jenis landing craft tank (LCT).

: Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB) Resmi IPO Harga Saham Lompat 24,85%

Sementara, tujuan pembangunan tiga unit kapal LCT baru adalah untuk mendukung pengembangan bisnis perseroan guna memenuhi kebutuhan permintaan pengangkutan alat berat hingga kontainer dari klien. 

Ketiga kapal berkapasitas 2.500 DWT didesain untuk menjawab peningkatan permintaan jasa transportasi alat berat, kontainer, dan mesin industri di sektor pertambangan, migas, konstruksi hingga perkebunan. Segmen yang disasar itu dinilai mengalami pertumbuhan eksponensial dalam dua tahun terakhir.

: : IPO Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB), Harga Pelaksanaan Rp330

Seluruh kapal dibangun dengan desain double bottom dan disiapkan untuk meraih klasifikasi tertinggi BKI A100. Usai meraup dana IPO, PJHB pun langsung tancap gas ekspansi.

“Kami memanfaatkan waktu dengan optimal. Setelah IPO, langsung bergerak. Ekspansi ini adalah fondasi peningkatan pendapatan dan kapasitas layanan kami di 2025 dan seterusnya,” kata Direktur Utama Pelayaran Jaya Hidup Baru Go Sioe Bie atau Abie dalam keterangan tertulis pada Selasa (9/12/2025).

: : Jejak Dividen, Aset, dan Armada Kapal Hidup Baru (PJHB) Melaju IPO ke Bursa

Dalam langkah terbarunya, PJHB menjalankan prosesi keel laying kapal atau peletakan lunas LCT Cipta Jaya Harapan 99 di Samarinda, Kalimantan Timur. 

Seiring dengan geliat ekspansi itu, PJHB pun menargetkan pertumbuhan bisnis. Laba bersih PJHB ditargetkan dapat meroket lebih dari 50% pada 2026.

“Penambahan tiga kapal sekaligus akan membawa dampak langsung ke kapasitas dan revenue PJHB. Kami ingin memastikan momentum pasca-IPO benar-benar dirasakan investor,” ujar Abie.

Menurutnya, dengan tiga kapal yang dibangun secara paralel, PJHB memproyeksikan peningkatan kapasitas angkut dan pendapatan signifikan mulai 2025. Prospek bisnis itu menurut Abie itu ditambah oleh geliat PJHB dalam mendongkrak kontrak strategis. PJHB pun telah mendapatkan klien besar seperti emiten besutan konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO).

Dari sisi kinerja bisnis, PJHB pada 2024 membukukan pendapatan Rp54,66 miliar dan laba kotor Rp22,02 miliar.

Setelah dikurangi beban usaha dan pajak, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp17,22 miliar. Sementara hingga 30 April 2025, perusahaan telah membukukan pendapatan Rp18,05 miliar dan laba Rp5,8 miliar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.