Duo saham anyar SUPA-RLCO tancap gas, IHSG sesi I menguat 0,33%

Ussindonesia.co.id JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33% atau 28,56 poin ke 8.715 pada akhir sesi I perdagangan Rabu (17/12/2025). Dua saham pendatang baru yang IPO Desember ini kompak menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 435 saham menguat, 244 melemah dan 279 saham belum berubah. Di antara saham yang menguat itu, saham PT Abadi Lestari Indonesia Tbk. (RLCO) naik 24,82% ke Rp855, sementara saham PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA) yang resmi melantai hari ini menguat 24,41% ke Rp790.

Sementara itu, saham dengan kapitalisasi pasar jumbo penggerak indeks komposit yang menguat antara lain adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 0,57% ke Rp3.540, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,31% ke Rp8.100, dan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menguat 0,88% ke Rp1.150.

: Saham AMMN, PANI hingga SUPA Menggeliat, IHSG Menguat Sentuh Level 8.701

Berikutnya, ada pula saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang naik 2,17% ke Rp3.770, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) naik 0,42% ke Rp107.450, dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 0,75% ke Rp6.700.

Sebaliknya, saham yang ditutup melemah pada sesi I perdagangan kali ini di antaranya adalah saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang melemah 1,37% ke Rp3.590, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) melemah 1,65% ke Rp2.380, hingga saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang melemah 1,14% ke Rp6.525.

Tim Riset Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG dalam sesi kedua akan bergerak menguat terbatas. Adapun, penguatan IHSG di sesi pertama perdagangan ini seiring dengan penguatan pada sejumlah sektor utama, antara lain infrastruktur yang naik 2,57%), energi naik 1,47%, dan sektor basic materials menguat 0,69%. 

“Dari sisi teknikal, indikator menunjukkan sinyal yang serupa, tercermin dari histogram MACD negatif yang semakin menipis, serta stochastic RSI yang bergerak naik dari area oversold. Sejalan dengan kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan pergerakan menguat terbatas dan bergerak dalam kisaran 8.700–8.750 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” tulis sekuritas, Rabu (17/12/2025).

Phintraco Sekuritas mengatakan investor cenderung bersikap wait and see atau melakukan trading dalam jangka pendek sebagai respons meningkatnya ketidakpastian karena banyaknya data ekonomi global yang dirilis pekan ini serta adanya pertemuan beberapa bank sentral untuk membahas kebijakan moneter masing-masing. 

Investor juga cenderung berhati-hati menjelang pengumuman hasil RDG Bank Indonesia yang akan dirilis hari ini. Diperkirakan BI akan mempertahankan BI Rate pada level 4,75% di tengah pelemahan Rupiah. 

Sentimen yang menyertai pasar juga datang dari kebijakan pemerintah. Menteri Keuangan sebelumnya memastikan bahwa tarif bea keluar untuk komoditas batu bara akan diberlakukan mulai 1 Januari 2026, dengan perkiraan tarif berkisar antara 1% hingga 5%. 

“Hal ini diperkirakan akan berdampak terhadap penurunan marjin laba untuk emiten batu bara yang orientasi ekspor batu baranya relatif besar. Di lain pihak, kebijakan ini berpotensi akan meningkatkan penerimaan negara,” tulis riset tersebut.

Adapun, untuk kebijakan bea keluar emas sebelumnya sudah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan yang juga mulai berlaku 1 Januari 2026, dengan besaran tarif berkisar 7,5%-15%. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.