IHSG Turun 1,61% di Pekan Pendek Natal, Simak Reviewnya

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun pada pekan pendek libur Natal 2025.

IHSG turun di perdagangan terakhir sebelum libur Natal. Rabu (24/12), IHSG melorot 46,98 poin atau 0,55% menjadi 8.537,91 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG juga tercatat turun 1,61% dalam sepekan terakhir.

Pada Rabu kemarin, net buy asing tercatat Rp 2,08 triliun di seluruh pasar. Namun, di pasar reguler investor asing keluar sebesar Rp 238,83 miliar.

Sementara, net buy asing tercatat Rp 4,96 triliun di seluruh pasar. Net sell asing sayangnya tercatat di pasar reguler Rp 69,58 miliar sepekan terakhir.

Jelang Akhir Tahun 2025, Harga Bitcoin Berada di Level US$ 89.000

Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, investor cenderung wait and see jelang libur Natal. Hal itu tercermin dari bursa global yang ditutup beragam pada Rabu lalu sebelum hari Natal.

Dari Amerika Serikat (AS), perhitungan pertama data pertumbuhan ekonomi selama kuartal  kuartal III 2025 menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi. Ekonomi AS tumbuh lebih cepat di kuartal III dari yang diperkirakan, didorong oleh belanja konsumen yang solid.

Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh 4,3% secara kuartalan (QoQ)lebih cepat dari ekspansi 3.8% QoQ di kuartal II 2025 dan ekspektasi pertumbuhan 3,3% QoQ.

Inflasi masih lebih tinggi dari yang diinginkan bank sentral AS (Federal Reserve). Personal Expenditure Consumption (PCE) Prices, indikator favorit Federal Reserve untuk mengukur Inflasi, naik 2,8% QoQ di kuartal III, sebuah akselerasi dari 2,1% QoQ di kuartal sebelumnya.

Inflasi Inti (Core PCE Prices) naik 2,9% QoQ, lebih cepat dari laju kenaikan 2,6% QoQ di kuartal sebelumnya. Dengan demikian, investor berspekulasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan di bulan Januari mendatang.

“Apalagi data terbaru menunjukkan kepercayaan yang goyah di kalangan konsumen karena khawatir akan harga yang tinggi. Pasar tenaga kerja AS juga telah melambat dan Penjualan Eceran mulai melemah,” ungkap Riset Phillip Sekuritas Sekuritas tanggal 24 Desember 2025.

VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan, pelemahan IHSG pada pekan Natal disebabkan oleh faktor depresiasi rupiah hingga mendekati level Rp 16.755 per dolar AS serta menjelang libur bursa.

“Ini cenderung membuat pasar wait and see,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (26/12).

Di sisi lain, harga aset safe havens terus menguat. Misalnya, harga emas ke atas level US$4.500 per ons troi yang menyentuh level all time high (ATH) baru. “Hal ini menunjukkan kekhawatiran pasar pada high risk asset,” ungkapnya.

Audi pun memperkirakan IHSG pada Senin (29/12) akan bergerak cenderung melemah dalam rentang level support 8.455 dan resistance 8.620 dengan indikator MACD menunjukkan pelemahan tren. Ini sejalan dengan RSI yang mengalami penurunan.

“Sentimen pasar pekan depan akan lebih dipengaruhi oleh fluktuasi nilai rupiah, kenaikan harga safe havens aset (emas, silver, dan platinum), serta penantian rilis risalah FOMC,” katanya.

Untuk rekomendasi saham, Audi merekomendasikan speculative buy untuk PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pada Senin besok.

Untuk CMRY, level support ada di level Rp 5.300 per saham dan resistance di Rp 6.300 per saham. Sementara untuk AMRT, level support di level Rp 1.920 per saham dan resistance di Rp 2.080 per saham.

Waskita Karya (WSKT) Restrukturisasi Utang, Bunga Kredit Anak Usaha Turun