
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Prospek saham PT Medela Potentia Tbk (MDLA) dinilai semakin menarik setelah entitas anaknya, PT Anugrah Argon Medica (AAM) menjalin kerja sama distribusi obat resep dengan PT Merck Tbk. Kerja sama ini dinilai bisa mendorong pertumbuhan kinerja segmen distribusi MDLA secara berkelanjutan.
Head of Research KISI Sekuritas, Muhammad Wafi menilai, kolaborasi dengan prinsipal global seperti Merck akan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja top line MDLA. Portofolio obat paten Merck yang sudah mapan dan memiliki permintaan bersifat inelastis dinilai mampu memberikan tambahan volume distribusi yang stabil dan berulang.
“Kerja sama dengan principal menjadi katalis positif yang signifikan. Dampaknya ke top line segmen distribusi MDLA bisa langsung terasa stabil, bahkan berpotensi tumbuh di atas rata-rata pelaku industri sejenis karena adanya tambahan recurring volume dengan kepastian serapan pasar,” ujar Wafi kepada Kontan, Selasa (23/12/2025).
Laba Merck (MERK) Merosot 52,30% pada Semester I-2025
Dari sisi operasional, masuknya produk Merck juga dinilai memperkuat skala bisnis AAM. Menurut Wafi, dalam bisnis distribusi farmasi, skala menjadi faktor kunci utama.
Peningkatan volume distribusi akan mendorong optimalisasi utilisasi gudang dan armada logistik, sehingga biaya per unit menjadi lebih efisien. Selain itu, portofolio produk yang semakin lengkap juga memperkuat posisi tawar MDLA terhadap rumah sakit dan apotek, sekaligus meningkatkan hambatan masuk bagi distributor skala kecil.
Meski demikian, Wafi mengingatkan bisnis distribusi farmasi memiliki karakter margin yang relatif tipis, meskipun ditopang oleh volume besar. Oleh karena itu, peningkatan laba lebih berpeluang datang dari kenaikan nominal keuntungan secara stabil, bukan lonjakan margin persentase.
Risiko utama yang perlu dicermati investor adalah pengelolaan arus kas dan piutang, mengingat distribusi ke rumah sakit umumnya memiliki termin pembayaran yang panjang. “Manajemen working capital harus dijaga ketat agar beban bunga tidak menggerus profitabilitas,” jelasnya.
Dengan mempertimbangkan kerja sama ini, Wafi menilai valuasi saham MDLA saat ini masih berada di level yang wajar untuk emiten dengan karakter defensif. Ia merekomendasikan beli saham MDLA dengan target harga di level Rp 600 per saham untuk jangka menengah hingga panjang.