Jakarta, IDN Times – Reksa dana saham total (total stock fund) dijelaskan sebagai produk reksa dana atau exchange-traded fund (ETF) yang dirancang untuk menyediakan imbal hasil pasar secara luas.
Strategi ini dicapai dengan memegang setiap sekuritas dalam kategori tertentu. Disebutkan pula, produk ini dapat berinvestasi di semua perusahaan yang terdaftar di bursa tertentu, di negara tertentu, atau yang memenuhi kriteria ukuran maupun volume perdagangan.
Dilansir Investopedia, reksa dana jenis ini dianggap ideal bagi investor yang mencari eksposur pasar ekuitas menyeluruh dengan biaya terjangkau.
1. Cara kerja, diversifikasi dan strategi
Reksa dana saham total, yang juga dikenal sebagai reksa dana indeks pasar saham total, dirancang untuk melacak indeks pasar yang luas, seperti Wilshire 5000 atau Russell 3000.
Ditegaskan, investor tidak dapat membeli indeks secara langsung karena indeks hanyalah representasi pasar. Oleh karena itu, reksa dana dan ETF inilah yang dirancang untuk meniru investasi dalam indeks spesifik tersebut.
Terkait diversifikasi, reksa dana yang terhubung dengan tolok ukur (benchmark) ini dirancang untuk mencerminkan ekuitas di dalamnya. Portofolio reksa dana pasar total umumnya terdiversifikasi, karena mencakup saham dari berbagai jenis perusahaan, mulai dari korporasi besar, menengah, hingga kecil.
Produk ini disebut sebagai investasi pasif, yang berarti aktivitas jual beli saham dalam portofolionya minim. Hal ini berkebalikan dengan reksa dana yang dikelola aktif, di mana manajer investasi secara aktif bertransaksi untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dari pasar.
Mengenai strategi investasi, reksa dana saham total memberi akses ke pasar ekuitas keseluruhan yang mencakup berbagai sektor. Instrumen ini sering dimanfaatkan sebagai bagian dari strategi investasi “beli-dan-simpan” (buy-and-hold) oleh investor yang mencari keuntungan jangka panjang.
Selain itu, reksa dana ini dapat digunakan bersamaan dengan pembelian saham individu. Seorang investor misalnya, dapat memperoleh eksposur pasar yang luas melalui reksa dana ini, sambil tetap berinvestasi pada saham individu pilihan di sektor tertentu.
2. Manfaat volatilitas rendah hingga transparansi
Salah satu manfaat utama reksa dana saham total adalah volatilitas atau fluktuasi harga yang cenderung lebih rendah, bahkan dibandingkan indeks besar seperti S&P 500.
Hal ini disebabkan kepemilikan saham yang sangat banyak, sehingga membantu mengurangi risiko kerugian total investor.
Sebagai ilustrasi, jika investasi dibagi rata pada dua saham dan satu perusahaan gagal, 50 persen modal akan hilang. Sebaliknya, dana pada reksa dana pasar total tersebar di ratusan atau ribuan saham. Ini berarti jika satu perusahaan gagal, sebagian besar pokok investasi dipastikan tidak akan hilang.
Karena dikelola secara pasif, instrumen ini cenderung memiliki rasio pengeluaran (expense ratio) atau biaya yang lebih rendah. Tanpa manajer portofolio yang aktif bertransaksi, biaya operasional reksa dana menjadi lebih minim.
Manfaat lainnya adalah transparansi. Investor dapat mengetahui saham apa saja yang dimiliki, karena portofolio reksa dana tersebut hanya mencerminkan indeks yang mendasarinya.
3. Pembobotan kapitalisasi pasar dan contoh
Pengaturan reksa dana dan reksa dana indeks dapat dilakukan melalui berbagai cara, namun yang paling umum adalah berdasarkan kapitalisasi pasar (market cap).
Kapitalisasi pasar merujuk pada nilai total saham beredar suatu perusahaan, yang dihitung dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga pasar per lembar saham.
Reksa dana large-cap biasanya berinvestasi pada perusahaan dengan kapitalisasi pasar 10 miliar dolar AS atau lebih. Sementara reksa dana mid-cap berinvestasi pada perusahaan senilai 2 miliar dolar hingga 10 miliar dolar, dan small-cap di bawah 2 miliar dolar.
Meskipun reksa dana saham total mungkin memiliki pembobotan portofolio berdasarkan kapitalisasi pasar, namun tidak berarti semata-mata hanya berdasarkan hal tersebut.
Sebagai contoh, salah satu reksa dana saham total terbesar adalah Vanguard Total Stock Market Index Fund Admiral Shares (VTSAX), dengan aset kelolaan sekitar 1,2 triliun dolar AS.
Per 31 Mei 2022, VTSAX tercatat memiliki lebih dari 4.000 saham perusahaan terbesar di NYSE dan Nasdaq, dengan imbal hasil tahunan rata-rata 10 tahun mencapai 13,94 persen.
Bagi investor yang belum mampu memenuhi investasi awal 3.000 dolar AS untuk VTSAX, Vanguard menyediakan versi ETF, yaitu Vanguard Total Stock Market ETF (VTI), yang harganya setara satu lembar saham. Selain itu, terdapat pula produk sejenis dari penyedia lain seperti Schwab dan BlackRock Inc.