
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memutuskan untuk membagikan dividen interim kepada para pemegang saham Rp9,3 triliun
Senior Vice President Bank Mandiri Adhika Vista mengatakan berdasarkan persetujuan dewan komisaris atas keputusan direksi perseroan pada 18 Desember 2025, Bank Mandiri akan membagikan dividen interim kepada pemegang saham untuk tahun buku 2025.
Dalam pengumumannya, Bank Mandiri membagikan dividen interim kepada para pemegang saham sebesar Rp100 atau senilai kisaran Rp9,3 triliun sesuai dengan jumlah saham beredar BMRI sejumlah 93,33 miliar lembar saham dan memperhatikan jumlah saham treasury perseroan atas realisasi pelaksanaan pembelian kembali.
: RUPSLB Bank Mandiri (BMRI), Ini Bocoran Pengurus yang Bakal Diganti oleh Danantara
“Pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025 kepada para pemegang saham Bank Mandiri ini tidak memberikan dampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha perseroan,” kata Adhika, Jumat (19/12/2025).
Dividen interim tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal yang telah ditetapkan perseroan. Adapun jadwal pembayaran dividen interim akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di pasar modal.
: : Hadir Langsung, Direksi Bank Mandiri Tinjau Bantuan Bencana di Sumatera
Sebelumnya, direksi Bank Mandiri sempat menyatakan bahwa opsi untuk membagikan dividen interim selalu terbuka, meski hingga saat ini perseroan belum memiliki rencana spesifik terkait kebijakan tersebut.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menyampaikan bahwa perseroan selalu mempertimbangkan setiap langkah kebijakan dividen dengan memperhatikan tata kelola perusahaan.
: : Kredit dan DPK Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh Dua Digit Jelang Tutup Buku 2025
“Rencana ataupun opsi untuk membagikan dividen interim itu pasti akan selalu terbuka untuk Bank Mandiri. Jadi opsinya ada, namun sampai dengan saat ini kami masih belum ada rencana spesifik terkait itu,” ujarnya dalam konferensi pers kinerja Bank Mandiri, Jumat (19/9/2025).
Novita menambahkan jika di kemudian hari Bank Mandiri memutuskan untuk merealisasikan dividen interim, hal tersebut akan dikomunikasikan secara terbuka kepada pemegang saham dan publik.
“Apabila nanti di kemudian hari kami memiliki rencana dividen interim, tentunya juga akan kami komunikasikan secara terbuka sesuai tata kelola perusahaan yang baik,” tuturnya.
Adapun, Bank Mandiri mempertahankan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio di sekitar 60%. Novita menyebut kebijakan ini dirancang dengan mempertimbangkan berbagai aspek fundamental perusahaan dan aspirasi pemegang saham.
“Dalam menentukan jumlah dividen dan payout ratio, kami mempertimbangkan kecukupan modal atau kesehatan permodalan Bank Mandiri itu sendiri. Kami juga meninjau rencana ekspansi bisnis ke depan agar pertumbuhan tetap sehat,” jelas Novita dalam konferensi pers laporan keuangan Bank Mandiri, Jumat (19/9/2025).
Selain itu, kondisi likuiditas dan keinginan pemegang saham juga menjadi faktor penting. Menurut Novita, tujuan utama kebijakan dividen adalah memberikan imbal hasil optimal bagi pemegang saham sekaligus memastikan Bank Mandiri memiliki ruang cukup untuk ekspansi.
“Kombinasi dari kesehatan permodalan, kebutuhan ekspansi, hingga aspirasi pemegang saham menghasilkan rencana payout ratio yang secara jangka panjang kami jaga di kisaran 60%,” ujarnya.