
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan saham PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) mulai Rabu (12/11/2025). Keputusan ini diambil setelah harga saham FPNI mengalami lonjakan signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menilai kebijakan BEI tersebut sebagai langkah wajar dan preventif.
“Suspensi ini bertujuan memberikan cooling down period, sekaligus memastikan tidak ada aktivitas perdagangan yang berpotensi mengganggu fairness dan transparansi pasar,” jelasnya kepada Kontan, Rabu (12/11/2025).
Lagi, BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Lotte Chemical Titan (FPNI)
Alrich menambahkan, penghentian sementara juga merupakan bentuk perlindungan bagi investor agar pergerakan harga saham lebih mencerminkan faktor fundamental, bukan semata dipengaruhi oleh spekulasi jangka pendek.
Kinerja Keuangan FPNI Berbalik Positif
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2025, FPNI mencatat laba bersih sebesar US$5,55 juta, berbalik dari rugi US$2,92 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski kinerja keuangan menunjukkan perbaikan, Alrich menilai lonjakan harga saham belum sepenuhnya mencerminkan kondisi fundamental perusahaan.
“Dari sisi skala, laba tersebut masih kecil dibanding kenaikan kapitalisasi pasar yang signifikan dalam waktu singkat,” ujarnya.
Pabrik Baru Jadi Katalis Positif
Prospek FPNI ke depan dinilai cukup menarik seiring beroperasinya pabrik petrokimia baru milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten.
Pabrik senilai US$3,9 miliar itu diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 6 November 2025 dan memiliki kapasitas produksi sekitar 1 juta ton etilena serta 520 ribu ton propilena per tahun.
Menurut Alrich, proyek tersebut berpotensi menjadi katalis positif bagi FPNI. “Dengan adanya pasokan bahan baku domestik, ketergantungan impor naphtha bisa berkurang, margin produksi pun lebih stabil,” ujarnya.
FPNI Chart by TradingView
Selain itu, langkah efisiensi biaya serta pengendalian beban keuangan yang dilakukan manajemen menunjukkan fokus perusahaan untuk memperbaiki profitabilitas jangka menengah.
Saran untuk Investor
Meski prospek jangka panjang terlihat menjanjikan, Alrich mengingatkan investor agar tetap berhati-hati dalam menyikapi pergerakan saham FPNI.
“Untuk investor yang sudah memiliki saham FPNI, perhatikan pergerakan awal pasca-suspensi. Jika harga kembali naik tanpa dukungan volume dan fundamental, bisa dimanfaatkan untuk profit taking bertahap,” katanya.
Sementara bagi investor baru, Alrich menyarankan untuk menunggu kepastian tren kinerja kuartal IV-2025 atau adanya katalis yang lebih konkret sebelum masuk. “Saat ini saham FPNI lebih cocok untuk trader jangka pendek berbasis momentum,” tutupnya.