
Ussindonesia.co.id , JAKARTA—PT PIMSF Pulogadung terus menambah kepemilikannya di PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO) seiring dengan langkahnya sebagai pemegang saham pengendali yang baru.
PIMSF terkini resmi menguasai 45,45% saham GPSO. Aksi itu menunjukkan komitmen PIMSF dalam menyelesaikan rencana Pengambilalihan GPSO sesuai surat ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 17 Oktober 2025.
Saat ini, PIMSF juga telah berkomitmen untuk menggelar Penawaran Tender Wajib (Mandatory Tender Offer/MTO) sebanyak 363.707.303 (363,70 juta) saham atau setara 54,55% saham GPSO.
: Strategi Geoprima (GPSO) Jaga Arus Kas
Direktur Utama PIMSF Adi Sulaiman menyampaikan PIMSF menyatakan kesanggupannya untuk melakukan MTO dengan harga penawaran Rp436 per saham atau sebanyak-banyaknya Rp158,58 miliar.
“PIMSF memiliki dana yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pembayaran penuh kepada pemegang saham yang berhak sehubungan dengan Penawaran Tender Wajib,” kata Adi dalam siaran pers, Kamis (13/11/2025).
: : GPSO Punya Pengendali Baru, PIMSF Gelar Tender Wajib
Sesuai dengan indikasi jadwal, pelaksanaan MTO GPSO akan berlangsung mulai 11 November 2025 hingga 11 Desember 2025. Kemudian, aksi selanjutnya mulai 13 November sampai 15 Desember 2025 merupakan periode penyelesaian transaksi MTO. Laporan pelaksanaan MTO GPSO oleh PIMSF dijadwalkan selesai pada 18 Desember 2025.
Adi menegaskan, aksi PIMSF atas Geoprima Solusi tak berhenti hingga selesainya MTO GPSO. Menurutnya, PIMSF akan membangun sinergi dengan Geoprima Solusi untuk memperluas jangkauan produk dan pelanggan kedua entitas, sekaligus memperkuat posisi grup dalam menjawab kebutuhan industri nasional.
: : Tjokro Group Akuisisi, Bos Geoprima (GPSO) Mulai Jual Sahamnya
“Kolaborasi antara PIMSF dan Geoprima Solusi membuka peluang untuk menawarkan lebih banyak item dan menjangkau lebih banyak sektor. Ini adalah solusi bagi pelanggan dan perusahaan,” tutur Adi.
Adi pun mengungkapkan, dengan valuasi aset yang mencapai Rp200 miliar dan omzet tahunan rata-rata sebesar Rp150 miliar, PIMSF terus berinvestasi dalam pengembangan SDM, peralatan industri, dan perluasan pasar.
Manajemen GPSO sebelumnya menyampaikan perusahaan melihat peluang besar dari ekspansi sektor hilirisasi tambang di Indonesia. Terutama dengan meningkatnya kebutuhan data geoteknik dan geofisika untuk mendukung pembangunan fasilitas pengolahan mineral.
Selain itu, GPSO berencana memperluas pasar ke jasa konsultasi energi terbarukan dan konstruksi infrastruktur, dua sektor yang diprediksi terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
Dari sisi strategi, manajemen GPSO menegaskan akan lebih agresif dalam menggarap proyek-proyek pemerintah maupun BUMN, yang membutuhkan layanan survei dan pemetaan berskala besar.
GPSO juga sedang mengkaji penggunaan teknologi berbasis digital seperti drone mapping dan pemodelan 3D untuk meningkatkan akurasi data sekaligus efisiensi waktu pengerjaan.