BI: Inflasi DKI Jakarta Oktober 2025 Terkendali, Meski Harga Emas Meroket

Ussindonesia.co.id JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengatakan laju inflasi di DKI Jakarta pada Oktober 2025 tetap terkendali, walaupun harga emas meroket dalam satu bulan terakhir. 

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan Provinsi DKI Jakarta pada Oktober 2025 sebesar 0,31% (mtm), tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 0,28% (mtm).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Iwan Setiawan mengatakan angka tersebut juga meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,13% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta secara tahunan sebesar 2,69% (yoy), lebih rendah dibandingkan nasional yang mencapai 2,86% (yoy), serta tetap terjaga dalam rentang sasaran inflasi 2,5±1% (yoy).

: Emas dan MBG di Balik Rekor Inflasi RI Oktober 2025

“Komoditas emas perhiasan kembali menjadi penyumbang utama inflasi, sejalan dengan tren kenaikan harga emas global yang mencapai level tertinggi,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (4/11/2025). 

Dia mengatakan kondisi tersebut mendorong kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mencatat inflasi sebesar 2,51% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,69% (mtm) sekaligus menjadi penyumbang utama inflasi bulan ini.

: : Bali Inflasi 2,61% Gara-Gara Biaya Sekolah dan Harga Komoditas

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau turut mencatat inflasi yakni sebesar 0,33% (mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 0,32% (mtm). Hal tersebut terutama bersumber dari kenaikan harga cabai merah seiring menurunnya produksi pada periode laporan yang tercatat sebagai level terendah sepanjang tahun.

“Tekanan harga juga diperkuat oleh meningkatnya permintaan telur ayam ras untuk mendukung perluasan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di sisi lain, produksi wortel menurun akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif, sehingga mendorong kenaikan harga,” ucapnya. 

: : Sumsel Inflasi 0,13% pada Oktober 2025, Dipicu Emas Perhiasan

Sementara itu, harga beras masih bertahan pada level tinggi karena belum memasuki masa panen. Di sisi lain, tekanan inflasi lebih lanjut pada kelompok ini tertahan oleh penurunan harga tomat dan alpukat seiring meningkatnya pasokan.

Kelompok Transportasi juga mengalami inflasi dengan angka sebesar 0,27% (mtm), tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0,07% (mtm). Penyebab utamanya, antara lain kenaikan tarif angkutan udara seiring meningkatnya biaya operasional sejumlah maskapai, dan (ii) penyesuaian tarif kendaraan roda dua online seiring tingginya frekuensi hujan di wilayah Jakarta.

“Sementara itu, pemberlakuan diskon tarif tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) membantu meredam tekanan inflasi lebih lanjut,” tuturnya. 

Iwan mengatakan terkendalinya inflasi Jakarta tidak terlepas dari sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta. Sepanjang Oktober 2025, TPID bersama BUMD pangan di Jakarta terus memperluas berbagai program strategis, antara lain Program Pangan Bersubsidi, Pasar Murah, Program Pangan Murah, dan Bazaar Keliling untuk menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat.

Koordinasi teknis TPID Provinsi DKI Jakarta diselenggarakan secara rutin setiap Kamis untuk memantau perkembangan harga dan memastikan ketersediaan pasokan. Selain itu, kapasitas anggota juga terus diperkuat dan dilakukan penyelerasan program kerja melalui kegiatan capacity building yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian Pertanian, RI, Bappenas, dan Perbanas.

“Ke depan, inflasi Jakarta diperkirakan akan tetap terkendali. Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 ini masyarakat diimbau agar bijak dalam berbelanja sesuai kebutuhan,” ucapnya.