BI Lhokseumawe Gelar Gayo Coffee Expo di Takengon, Upaya Perkuat Ekonomi Lokal

Ussindonesia.co.id , TAKENGON, Aceh — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe menggelar Gayo Coffee Expo di Takengon sebagai bentuk kontribusi Bank Sentral di daerah bersama mitra kerjanya memperkuat ekonomi wilayah berbasis komoditas unggulan ekspor.

Sebagaimana diketahui, dataran tinggi Gayo khususnya wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah merupakan daerah produsen kopi Gayo yang utama di Provinsi Aceh. Kedua wilayah ini menurut data Kementerian Pertanian tahun 2020 memproduksi kopi arabika Gayo rata-rata 35,26 ribu ton (Aceh Tengah) dan 29,17 ribu ton (Bener Meriah).

Deputi Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe Yan Ramerta Putra mengatakan BI Lhokseumawe menaruh perhatian penuh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pameran kopi Gayo ini menjadi agenda pertama yang dihelat KPw BI Lhokseumawe untuk memperluas citra Kopi Gayo yang pada akhirnya meningkatkan daya saing dan ekonomi daerah.

: Bank Indonesia Targetkan Kredit Perbankan Tumbuh 12% pada 2026

“Kopi Gayo ini identitas masyarakat Aceh khususnya di dataran tinggi Gayo. Namanya harum sampai ke luar negeri. Tapi, pameran-pameran Kopi Gayo seperti ini masih kurang terdengar gaungnya,” kata Yan dalam pembukaan Gayo Coffee Expo 2025 di Takengon, Sabtu (15/11/2025).

Disampaikan Yan, KPw BI Lhokseumawe memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sebagai bagian dari cakupan kerja KPw BI Lhokseumawe, Aceh Tengah dan Bener Meriah memiliki potensi besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui penguatan dan inovasi berbasis komoditas unggulan ekspor, yakni kopi Arabika Gayo.

: : Bank Indonesia Buka Tourist Travel Park di Bandara Ngurah Rai

Gayo Coffee Expo yang dirangkaikan dengan sesi sharing bersama para penggerak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kopi binaan KPw BI Lhokseumawe, serta aneka lomba seperti V60 brewing, cupping score, hingga lomba Tubruk blend ini diharapkan dapat memantik semangat masyarakat melahirkan inovasi baru di dunia kopi.

Ada pula wakaf kopi yang merupakan bagian dari peningkatan gerakan wakaf untuk mendukung ekonomi keuangan syariah, serta business matching untuk memperluas akses pasar dan pembiayaan pelaku UMKM kopi di wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan sekitarnya.

: : Bank Indonesia Perluas Penggunaan QRIS Tap di Bali

“Kami harap kegiatan ini menjadi wadah untuk mempererat kolaborasi dan sinergi untuk mengembangkan ekonomi daerah sehingga lahir inisiatif baru yang dapat melahirkan inovasi dan memperkuat daya saing daerah,” ujar Yan.

Sekretaris Daerah Aceh Tengah Mursyid mengapresiasi upaya KPw BI Lhokseumawe untuk semakin mengharumkan nama kopi Gayo.

Mursyid menyebut pemerintah daerah ikut memberikan dukungan lewat berbagai program seperti pemberdayaan petani, peningkatan produktivitas, hingga penguatan rantai nilai kopi Gayo.

“Kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat merupakan kunci kemajuan industri kopi kita,” ujar Mursyid.

Adapun Gayo Coffee Expo perdana ini akan digelar selama dua hari mulai tanggal 15-16 November 2025 di Takengon. Pembukaan expo ini juga menjadi momen peluncuran Buku Kopi Gayo, Pusaka Aceh yang Mendunia kolaborasi antara KPw BI Lhokseumawe dengan harian Bisnis Indonesia. Buku tersebut bercerita dari hulu ke hilir, mulai dari sejarah tanaman kopi di dataran tinggi Gayo hingga inovasi-inovasi turunan kopi Gayo yang lahir dari tangan putra-putra daerah.