BI Rate Turun jadi 4,75%, Bank Jago (ARTO) Fokus pada Profitabilitas Perusahaan

Bisnis.com, BANDUNG — PT Bank Jago Tbk. (ARTO) terus mencermati tren penurunan suku bunga acuan atau BI Rate. Bank digital ini melihat bahwa suku bunga memang memiliki siklus naik atau turunnya tersendiri.

Menyikapi hal tersebut, Head of Treasury and Financial Institution Bank Jago Yoyo Cahyadi menegaskan strategi mereka tidak semata-mata berfokus pada net interest margin (NIM) saja. Baginya, NIM hanyalah salah satu dari banyak indikator kinerja perbankan.

“Saya melihat NIM itu kan hanya salah satu matriks. Sebenarnya fokus kami kan bukan harus NIM selalu naik atau gimana, nggak. Tapi, ujung-ujungnya lebih juga profitability,” katanya dalam Forum Jurnalis Jagoan (FJJ) Bank Jago, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/9/2025).

: Bank Jago (ARTO) Jajaki Produk Investasi Emas, Bagaimana Bank Digital Lainnya?

Secara teori, kata Yoyo, kenaikan NIM belum tentu selalu berbanding lurus dengan peningkatan profitabilitas. Sebab demikian, hal yang paling penting bagi Bank Jago adalah menjaga profitabilitas tetap dalam kondisi baik.

“Soal NIM memang kami perlu juga nanti melihat bagaimana dinamika pasar dan sebagainya. Yang penting kami tetap menjaga pertumbuhan baik dan profitability juga terjaga. Kami cenderung ke arah sana,” tegas dia.

: : Setelah Ekosistem GOTO Bank Jago (ARTO) Tambah Amunisi di Investasi Emas, Ekspektasi Saham Ikut Mengilap?

Secara terpisah, Corporate Communication Bank Jago Marcelo Y. menuturkan Bank Jago pun akan terus mempelajari kondisi yang ada imbas BI Rate turun, terhadap bunga deposito di banknya.

“Masih lihat lah, masih banyak faktor sih jadi nggak bisa langsung kalau suku bunga acuan turun, turun, kan pasti ada kondisi market-nya juga kita liat,” ucapnya seusai acara.

Sebagai informasi, mengutip platform resminya, Bank Jago menetapkan bunga deposito tertinggi sebesar 6,50% per tahun (p.a.) untuk simpanan di atas Rp1 miliar dengan tenor 3, 6, dan 12 bulan.  

Untuk simpanan di rentang Rp1 juta – Rp99,99 juta, Bank Jago menawarkan bunga sebesar 5% per tahun dengan tenor 1 bulan, dan bunga 5,5% per tahun dengan tenor 3, 6, dan 12 bulan. 

Kemudian, penempatan dana di kisaran Rp100 juta – Rp499,99 juta mendapatkan bunga 5,5% per tahun dengan tenor 1 bulan, sedangkan bunga 5,75% per tahun dengan tenor 3, 6, dan 12 bulan. 

Selain itu, untuk simpanan antara Rp500 juta – Rp999,99 juta, Bank Jago menawarkan bunga 5,75% per tahun dengan tenor 1 bulan, sedangkan 6% per tahun dengan tenor 3, 6, dan 12 bulan.

Sebelumnya, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate menjadi 4,75% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) periode 16—17 September 2025. 

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 16 dan 17 September 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate menjadi 4,75%,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (17/9/2025). 

Dalam pengumuman suku bunga BI, bank sentral juga menurunkan suku bunga Deposit Facility ke level 4,00% dan suku bunga Lending Facility menjadi 5,50%.