
Ussindonesia.co.id, JAKARTA – Pergerakan saham emiten produsen multivitamin Imboost, PT Soho Global Health Tbk. (SOHO), kini tengah menjadi sorotan setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan suspensi perdagangan sejak 28 Oktober 2025. Pihak manajemen SOHO memperkirakan, lonjakan harga saham yang signifikan belakangan ini dipicu oleh prospek positif di sektor kesehatan.
Dalam keterangan resminya, Presiden Direktur SOHO, Ery Yunasari, dengan tegas menyatakan bahwa perseroan tidak memiliki agenda aksi korporasi dalam waktu dekat. Ia meyakini, kenaikan harga saham SOHO yang berlangsung dramatis sepanjang pertengahan hingga akhir Oktober 2025 merupakan hasil dari dinamika pasar yang wajar.
“Kami meyakini bahwa fluktuasi harga tersebut lebih disebabkan oleh faktor pasar secara umum, termasuk likuiditas perdagangan yang terbatas, sentimen positif dari para investor di sektor kesehatan dan farmasi, serta kondisi makroekonomi global yang kian dinamis,” terang Ery dalam paparan publik, Senin (10/11/2025). Pernyataan ini sekaligus memberikan gambaran mengenai kompleksitas faktor yang memengaruhi pergerakan harga saham SOHO.
Patut dicermati, harga saham SOHO memang menunjukkan kinerja luar biasa dengan melesat 150,30% dalam kurun waktu 13 Oktober hingga 28 Oktober 2025. Dalam rentang sekitar dua minggu tersebut, saham ini telah “terbang” mencapai level Rp2.040 per saham. Lonjakan signifikan ini juga tercatat sebagai kenaikan tertinggi sejak SOHO pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek Indonesia sendiri telah memberlakukan suspensi sebanyak dua kali terhadap saham SOHO. Suspensi pertama kali dilakukan pada 24 Oktober 2025, menyusul kenaikan harga saham yang mencapai 100,61% dari posisi Rp815 per saham pada 13 Oktober 2025. Setelah suspensi pertama dilepas pada 27 Oktober 2025,
: Daya Tahan Emiten Farmasi, KLBF dan MIKA Jadi Penopang Kinerja Industri
saham SOHO kembali menunjukkan lonjakan drastis sebesar 24,77% pada 28 Oktober 2025, mencapai harga Rp2.040 per lembar saham dari penutupan sehari sebelumnya. Kenaikan tajam ini sontak membuat BEI kembali melakukan suspensi perdagangan terhadap saham PT Soho Global Health Tbk. hingga saat ini.
Ery menambahkan, “Perseroan berpendapat bahwa peningkatan harga saham SOHO kemungkinan dipengaruhi oleh sentimen positif pasca-publikasi laporan keuangan, serta prospek bisnis perseroan yang secara konsisten dinilai stabil dan solid oleh pasar.” Hal ini menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap fundamental perusahaan.
Lebih lanjut, SOHO juga memberikan klarifikasi penting terkait struktur kepemilikan. Manajemen menegaskan tidak ada rencana dari pemegang saham pengendali untuk melepas kepemilikannya di saham SOHO. Saat ini, Tiberias 96 Pty Ltd memegang kendali dengan 37,91% saham, diikuti oleh Medisia Investment Holdings Pte. Ltd. dengan 22,46%.
“Kami tegaskan tidak ada perubahan pengendali sama sekali. Dengan demikian, tidak terjadi perubahan pengendali perseroan, dan seluruh kegiatan usaha berjalan normal sebagaimana mestinya,” pungkas Ery, memberikan jaminan kepada investor dan publik.
Meskipun perdagangan saham SOHO masih disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia, manajemen berkomitmen penuh untuk menjaga transparansi dan kepatuhan terhadap seluruh regulasi serta aturan yang ditetapkan oleh otoritas bursa.
Soho Global Health Tbk. – TradingView
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.