
Ussindonesia.co.id JAKARTA – Manajemen PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) menyebyt potensi investor strategis yang berpeluang mendanai perseroan dalam ekspansi pengembangan armada kapal pada 2026.
Emiten jasa angkutan migas dan LNG tersebut tengah menyusun rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan jumlah maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Aksi korporasi ini setara dengan penerbitan 1,41 miliar saham baru.
Dalam prospektus perseroan, calon investor yang akan mengeksekusi private placement tersebut adalah Fortune Street Limited (FSL) yang berbasis di Hong Kong. Manajemen menegaskan aksi korporasi ini tidak akan mengubah pengendali perseroan.
: Kalender Libur Bursa Efek Indonesia (BEI) Desember 2025, Intip Sisa Hari Perdagangan Saham
Buana Lintas Lautan Tbk. – TradingView
Perseroan menetapkan asumsi harga pelaksanaan sebesar Rp135 per saham, sehingga berpotensi memperoleh tambahan dana sekitar US$11,6 juta. Proyeksi manajemen menunjukkan rasio lancar meningkat dari 65,04% menjadi 74,82%, sementara rasio liabilitas terhadap ekuitas turun dari 119,21% menjadi 111,19%.
Harga ini jauh di bawah level penutupan BULL pada penutupan perdagangan hari ini Senin (22/12) di level Rp378 per lembar. Harga ini juga ldi bawah level penutupan 5 bulan terakhir sejak 9 Juli 2025 yang ditutup pada level Rp141 per lembar.
: : Buana Lintas (BULL) Rancang Private Placement, Investor Hong Kong Masuk Harga Premium
Corporate Secretary BULL Krisnanto Tedjaprawira mengatakan, perseroan membuka peluang bagi investor lain untuk masuk melalui aksi korporasi lanjutan guna mendukung kebutuhan pendanaan ekspansi.
“Apakah akan ada penambahan investasi Fortune Street Limited atau investor lain kami belum dapat memastikan, tapi akan ada kemungkinan-kemungkinan karena mode ekspansi kami di 2026 mengharuskan kami menggalang dana, baik dari sisi ekuitas maupun pinjaman bank, atau dari sisi obligasi yang terus akan kami pertimbangkan,” ujarnya dalam public expose daring, Senin (22/12/2025).
Krisnanto menambahkan, pencarian pendanaan akan tetap memperhatikan keseimbangan neraca keuangan perseroan. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, debt to equity ratio (DER) BULL tercatat menyusut menjadi 57,80%, dibandingkan 84,50% pada akhir 2024. Adapun current ratio perseroan meningkat dari 65% pada 2024 menjadi 102% pada periode Januari–September 2025.
Sementara itu, Direktur BULL Wong Kevin menilai kondisi rasio keuangan perseroan saat ini cukup kuat untuk mendukung ekspansi armada kapal pada tahun depan. Berdasarkan data di laman resmi perseroan, BULL pada 2021 mengoperasikan 32 kapal dengan total kapasitas 2,4 juta deadweight tonnage (DWT), meningkat signifikan dibandingkan 2013 yang hanya memiliki 8 kapal dengan kapasitas 208.793 DWT.
“Kemampuan keuangan kami untuk bisa mengembangkan armada itu sekarang jauh lebih besar. Ini memberi kami keyakinan bahwa di tahun 2026 kami bisa meningkatkan armada minimal 50%,” ujar Kevin.
—
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.