
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Bursa Asia lanjut menguat pada perdagangan Selasa (11/11/2025). Pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 naik 394,85 poin atau 0,77% ke 51.305,63, Hang Seng naik 99,03 poin atau 0,37% ke 26.748,09, Taiex naik 259,61 poin atau 0,44% ke 28.131,10, Kospi naik 88,99 poin atau 2,21% ke 4.163,23, ASX 200 turun 0,48 poin atau 0,01% ke 8.835,40, Straits Times naik 24,53 poin atau 0,56% ke 4.153,17 dan FTSE Malaysia naik 8,73 poin atau 0,54% ke 1.636,11.
Mengutip Bloomberg, bursa Asia naik seiring kenaikan saham di bursa AS. Di Wall Street, seluruh indeks utama juga menguat, dimana S&P 500 naik 1,5% pada Senin (10/11/2025). Kenaikan saham AS terjadi setelah Gedung Putih menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan bipartisan untuk mengakhiri penutupan pemerintah, yang memungkinkan pemerintahan dibuka kembali dalam beberapa hari.
Secara terpisah, Presiden AS Donald Trump juga mengusulkan ide untuk membayar tarif dividen sebesar US$ 2000 kepada warga AS.
Bursa Asia Bergerak Menguat Senin (10/11) Pagi, Usai Tekanan Saham AI Pekan Lalu
Pergerakan lintas aset mengisyaratkan bahwa investor bersedia kembali ke pasar yang lebih berisiko setelah aksi jual saham teknologi baru-baru ini. Banyak yang bertaruh bahwa pembukaan kembali pemerintahan akan memulihkan aliran data ekonomi utama terkait lapangan kerja dan inflasi.
“Pembukaan kembali pemerintahan AS tidak nya akan meningkatkan sentimen, tetapi juga membuka jalan bagi rilis data, yang dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai kesehatan pasar tenaga kerja AS dan secara lebih luas perekonomian AS menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve bulan depan,” kata Fiona Cincotta seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, di Jepang Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi akan menggunakan paket stimulus pertama untuk menghidupkan kembali perekonomian dan memulai strategi pertumbuhan baru melalui investasi di industri utama.
Aset-aset India juga akan menjadi fokus karena Trump mengindikasikan bahwa dia akan mengurangi tarif barang-barang India pada satu titik dan bahwa kesepakatan dagang antara AS dengan India cukup dekat.