Dewi Shri Farmindo (DEWI) Kaji Diversifikasi dan Hilirisasi Peternakan

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Emiten unggas, PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) tengah mengkaji untuk melakukan diversifikasi usaha dan hilirisasi produk peternakan guna memperkuat rantai pasok.

Rencana strategis tersebut mencakup kerjasama pengelolaan rumah potong ayam, kemitraan dengan peternak bebek, pembangunan pabrik sosis, dan akuisisi usaha katering.

Direktur Utama Dewi Shri Farmindo Aditya Fajar Junus menjelaskan strategi ini tidak hanya ditujukan untuk memperluas portofolio usaha, tetapi juga mendukung pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat.

Harga Minyak Naik pada Jumat (14/11) Pagi, Tapi Bersiap Catat Penurunan Dalam Sepekan

“Diversifikasi dan hilirisasi bukan hanya strategi bisnis, tetapi juga bagian dari upaya membangun pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (14/11).

Terkait dengan kerja sama pengelolaan rumah potong ayam, lanjut Aditya, diarahkan untuk meningkatkan efisiensi, standarisasi mutu serta penerapan praktik operasional yang ramah lingkungan.

“Sementara kemitraan dengan peternak bebek difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi dan penguatan jaringan distribusi,” kata dia. 

Aditya bilang rencana pembangunan pabrik sosis menjadi langkah hilirisasi untuk mengolah hasil peternakan menjadi produk olahan bernilai ekonomi. Dia memproyeksikan ini dapat memperkuat posisi DEWI di sektor industri pangan olahan.

Rupiah Ditutup Melemah pada Kamis (13/11), Cermati Proyeksinya untuk Jumat (14/11)

“Di sisi lain, akuisisi usaha katering diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar dan mempercepat sinergi dari hulu hingga hilir dalam rantai pasok pangan,” jelas Aditya.

Melalui strategi ini, DEWI menargetkan pertumbuhan berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan kinerja bisnis dan nilai perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Dari sisi kinerja keuangan, DEWI mencatatkan laba bersih Rp 3,28 miliar sampai dengan akhir kuartal III-2025. Ini melonjak 117% secara tahunan dari Rp 1,51 miliar pada periode sama 2024.

Raihan tersebut ditopang dengan penjualan yang mencapai Rp 46,69 miliar, yang semuanya berasal dari penjualan ayam karkas. Per September 2024, penjualan DEWI mencapai Rp 37,37 miliar.