Emiten Menara Milik Djarum (TOWR) Siapkan Buyback Saham Rp200 M, Intip Jadwalnya

Emiten milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berencana melaksanakan pembelian saham kembali atau buyback. Perusahaan saat ini telah menyiapkan sebanyak-banyaknya Rp 200 miliar untuk buyback dk tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi.

Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, emiten jaringan telekomunikasi ini memperkirakan jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 0,5% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan. Artinya, ada sebanyak 296 juta saham yang akan dibeli kembali.

Transaksi tersebut diperkirakan akan berlangsung pada 4 September hingga 3 Desember 2025.

“Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan rencana pembelian kembali saham tidak memberikan dampak yang material terhadap pendapatan, kegiatan usaha dan kinerja keuangan perseroan,” katanya dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Kamis (4/9).

Baca juga:

  • Medco Energi (MEDC) Siapkan Buyback Saham Rp 815 Miliar Saat Laba Anjlok 81%
  • IHSG Ditutup Melemah, Saham Hary Tanoe MSIN, MSKY, KPIG Malah Terbang hingga 20%
  • Jurus Link Net (LINK) Perbaiki Kinerja Perusahaan, Bakal Ekspansi Homepass

Lebih lanjut, manajemen menyampaikan aksi tersebut akan menggunakan dana internal perusahaan yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan TOWR.

Manajemen TOWR berharap, aksi korporasi tersebut dapat menjaga stabilitas harga saham di masa yang akan datang. Selain itu, ia juga berharap dapat memberikan fleksibilitas keuangan untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.

Setelah melaksanakan buyback, performa laba per saham perseroan diperkirakan akan meningkat. Hal tersebut disebabkan berkurangnya saham yang beredar di pasar.

Perseroan memperkirakan, setelah aksi buyback, nilai aset yang tercatat selama semester dua tahun ini atau per 30 Juni 2025 sebesar Rp 77,63 triliun akan tergerus sebesar Rp 200 miliar menjadi Rp 77,43 triliun. Begitu pula dengan nilai ekuitas yang berkurang Rp 200 miliar dari Rp 19,90 triliun pada Juni 2025 diperkirakan turun menjadi Rp 19,70 triliun. Sementara itu laba bersih perseroan diperkirakan tetap berada di Rp 1,64 triliun. 

Adapun laba per saham meningkat menjadi Rp 33,37 dari Rp 33,17 per Juni 2025. Seiring dengan transaksi ini, perseroan menunjuk PT BCA Sekuritas untuk melakukan pembelian saham kembali selama periode tersebut. 

Kinerja Sarana Menara Selama Semester Pertama 2025

Sarana Menara (TOWR) yang juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 3,12% menjadi Rp 1.65 triliun dari Rp 1,60 triliun pada periode yang sama tahun 2025. Laba tersebut diperoleh dari pendapatan perseroan yang juga meningkat menjadi Rp 6,39 triliun. 

Angka tersebut naik 3,90% dibandingkan pendapatan perseroan pada periode Januari hingga Juli 2024 sebesar Rp 6,15 triliun.

Pendapatan tersebut diperoleh dari pendapatan sewa sebesar Rp 5,66 triliun dan pendapatan jasa dan lainnya sebesar Rp 645,46 miliar. Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan juga meningkat menjadi Rp 2,02 triliun dari Rp 1,85 triliun secara tahunan. 

CEO TOWR Aming Santoso mengatakan, tahun ini TOWR akan fokus pada skala operasional perusahaan. Misalnya, ketika perseroan akan menambah aset, kata Aming, perseroan juga akan berupaya untuk memaksimalkan nilai dari aset tersebut.

“Misalnya, pada kuartal ini kami berhasil mengurangi utang sebesar Rp 1,6 triliun sehingga total utang bruto kami turun menjadi Rp 50 triliun,” ujar Aming dalam keterangan resmi dikutip Selasa (5/8). Ia menambahkan, efisiensi operasional yang dilakukan juga berdampak positif pada arus kas masuk perusahaan, sekaligus tetap mendorong pertumbuhan bisnis.

Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham TOWR ditutup naik tipis 0,84% atau 5 poin ke level 600. Sejak awal tahun, sahamnya terkoreksi 8,40%.