IHSG Berpeluang Uji Resistance 8.350 Usai Cetak Rekor, Cek Saham ASII, WIFI, hingga INET

Ussindonesia.co.id , JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi menguji level resistance 8.350 pada hari ini, Jumat (7/11/2025), meski dibayangi oleh sentimen rilis data China dan Amerika Serikat. Saham ASII, INET, hingga IMJS dapat dicermati oleh investor. 

IHSG ditutup menguat ke level 8.337,06 pada perdagangan hari ini, Kamis (6/11/2025). Level itu sekaligus menjadi rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) IHSG. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,22% dan ditutup parkir ke level 8.337,06 setelah bermanuver di rentang 8.289,89 hingga 8.362,92.

Tim analis BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan IHSG ditutup menguat tipis dengan jual bersih investor asing sebesar Rp106 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin. 

“Saat ini, IHSG berpotensi menguji resistance di 8.350, namun perlu diwaspadai potensi aksi ambil untung menjelang akhir pekan,” paparnya dalam riset, Jumat (7/11/2025). 

Pasar disebut akan mencermati rilis data neraca perdagangan China dan ketenagakerjaan Amerika Serikat. Dari dalam negeri, investor diperkirakan menyoroti rilis data domestik cadangan devisa dan penjualan motor yang berpotensi menjadi sentimen penggerak tambahan di pasar saham. 

Pada hari ini, IHSG diestimasi bergerak di rentang support 8.200 dan resistance 8.350.

BRI Danareksa Sekuritas menyarankan investor untuk mempertimbangkan opsi beli terhadap saham ASII, INET, dan IMJS pada hari ini. Target harga saham ASII diestimasi Rp6.475-Rp6.675, INET Rp352-Rp374, dan IMJS menuju Rp246-258 per saham. 

Secara teknikal, Tim analis MNC Sekuritas menyampaikan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan di area 8.390-8.463 dengan level support 8.181 dan 8.275.

MNC Sekuritas menyarankan investor untuk buy on weakness terhadap saham BBRI, PTRO, dan WIFI, serta speculative buy untuk saham ARCI. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.