IHSG Diproyeksi Melemah, Investor Cermati Rilis Data APBN-Investasi Asing

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali melemah pada perdagangan Rabu (15/10). IHSG ditutup melemah di level 8.066.52 (-1,95 persen) pada perdagangan Selasa (14/10).

Analis Phintraco Sekuritas melihat secara teknikal, indikator Stochastic RSI dan MACD mengalami Death Cross disertai dengan kenaikan volume jual.

“IHSG juga ditutup di bawah level MA5 dan MA20. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level support di 7.950-8.000,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Rabu (15/10).

China menjatuhkan sanksi kepada lima anak usaha Hanwha Ocean, atas dugaan keterlibatan dalam penyelidikan terhadap industri pelayaran Tiongkok. Hanwha Ocean merupakan perusahaan pembuat kapal asal Korea Selatan yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat (AS).

Selain itu, China juga melarang organisasi dan individu di negaranya untuk berbisnis dengan perusahaan yang terkena sanksi tersebut. Langkah ini dikhawatirkan bisa memperburuk ketegangan antara Tiongkok dan AS.

Sementara itu, defisit APBN hingga September 2025 tercatat sebesar 1,56 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau setara Rp 371,5 triliun. Angka ini naik dari Agustus 2025 yang sebesar 1,35 persen dari PDB. Meski begitu, defisit tersebut masih lebih rendah dari target APBN 2025 yang dipatok sebesar 2,78 persen.

Pendapatan negara hingga September mencapai Rp 1.863,3 triliun atau sekitar 65 persen dari target, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2.000,6 triliun.

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp 2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari target 2025. Keseimbangan primer tercatat surplus Rp 18 triliun, yang berarti pendapatan negara masih cukup untuk menutup belanja di luar pembayaran bunga utang.

Investor akan mencermati data Foreign Direct Investment (FDI) Kuartal III 2025 yang akan dirilis hari ini, Rabu (15/10), yang diperkirakan turun 6 persen setelah di kuartal II 2025 turun 7 persen.

Rekomendasi saham untuk diperhatikan sepanjang (15/10) adalah ASSA, NCKL, INDY, MEDC dan ULTJ.

Analis MNC Sekuritas memperkirakan, posisi IHSG saat ini sedang membentuk awalan dari wave (2) dari wave [3] pada label hitam.

“Sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya paling tidak menguji 7,720-7,937 sekaligus menutup area gap yang ada,” tulis analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Rabu (15/10).

Meskipun analis MNC Sekuritas masih melihat adanya peluang penguatan IHSG dalam jangka pendek, yaitu ke rentang 8,092-8,166.

Analis MNC Sekuritas kemudian merekomendasikan saham CDIA, ISAT, JSMR, dan RATU sepanjang perdagangan Rabu (15/10).

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.