IHSG melemah 0,97% ke 7.464 pada Senin (4/8/2025), AMMN, BRPT, PGEO Top Losers LQ45

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Senin (4/8/2025) di zona merah, ditutup melemah signifikan 73,12 poin atau 0,97% ke level 7.464,64. Penurunan ini menandai sesi yang penuh tantangan bagi pasar modal Indonesia.

Pergerakan harga saham di bursa hari ini menunjukkan gambaran yang beragam. Tercatat, 325 saham berhasil menguat, sementara 317 saham lainnya tergelincir ke zona merah, dan 162 saham stagnan alias tidak bergerak. Dinamika ini mencerminkan sentimen investor yang bervariasi di tengah kondisi pasar.

Di antara sebelas indeks sektoral yang ada, tujuh di antaranya mampu membukukan penguatan. Sektor kesehatan memimpin lonjakan dengan kenaikan impresif 1,99%, diikuti oleh sektor teknologi yang naik 1,15%, dan sektor perindustrian yang menguat 1,07%. Kinerja positif sektor-sektor ini memberikan secercah harapan di tengah tren pelemahan indeks utama.

Sebaliknya, empat indeks sektoral harus mengakui tekanan jual yang kuat. Sektor barang baku mencatat pelemahan terdalam, anjlok 1,55%. Disusul oleh sektor energi yang terkoreksi 1,30%, serta sektor barang konsumer non siklikal yang turut melemah 0,47%. Pelemahan ini turut berkontribusi pada tekanan yang dialami IHSG.

Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini terbilang ramai, dengan total volume mencapai 29,06 miliar saham. Nilai transaksi yang tercatat juga signifikan, mencapai Rp 15,33 triliun, menunjukkan antusiasme investor meskipun pasar ditutup melemah.

Di jajaran saham unggulan LQ45, beberapa emiten berhasil mencuri perhatian sebagai top gainers. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memimpin penguatan dengan melonjak 5,90%, diikuti oleh PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang naik 5,66%, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dengan kenaikan 5,48%.

Namun, tidak semua saham beruntung. Daftar top losers LQ45 didominasi oleh saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang anjlok sangat dalam 14,75%. Diikuti oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang terkoreksi 4,46%, dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan pelemahan 4,45%.