Indeks Bisnis-27 Ditutup Merah, Saham BUMI, MAPI & UNTR Justru Melaju

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Senin (10/11/2025). Meskipun begitu, sejumlah saham seperti BUMI, MAPI, hingga UNTR masih mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang perdagangan.

Berdasarkan data Bursa, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia ditutup terkoreksi 0,60% ke level 547,30. Sepanjang hari, indeks diperdagangkan di level 554,26–547,30. Dari 27 konstituen, sebanyak 7 saham menguat, 16 terkoreksi, dan 4 stagnan.

Penguatan terutama dipimpin oleh saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang naik 6,38% ke Rp150. Mengekor di belakangnya, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) turut menguat 2,16% dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) menguat 1,36%.

: Saham ADMR, JPFA, hingga TLKM Dorong Indeks Bisnis-27 Dibuka Menguat

Selain itu, penguatan juga dialami oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) yang menguat 0,87%, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) menguat 0,77%, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menguat 0,40%, dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 0,34%.

Sebaliknya, pelemahan harga saham dialami oleh PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) yang terkoreksi 5,30%, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) terkoreksi 3,98%, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) melemah 2,70%, dan PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) terkoreksi 1,43%.

: : Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat, Saham BBCA, BBNI hingga ASII Kinclong

Sementara itu, sejumlah saham perbankan seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turut melemah 1,78%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 1,26%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terkoreksi 1,15%, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terkoreksi 0,42%.

Selain itu, pelemahan juga dialami oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) yang terkoreksi 1,33%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) terkoreksi 1,31%, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) terkoreksi 1,00% ke Rp7.425.

: : Indeks Bisnis-27 Dibuka Bertenaga, Saham Bank Jumbo BBCA hingga MIKA Moncer

Sejumlah saham yang bergerak stagnan antara lain PT Astra International Tbk. (ASII), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Sebelumnnya, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah menjelaskan IHSG pekan lalu sempat mencetak rekor-rekor baru. Catatan positif IHSG dicapai seiring dengan aksi beli bersih investor asing senilai Rp3,3 triliun dalam sepekan dan sentimen positif dari data ekonomi domestik yang solid.

Pencapaian IHSG juga terjadi di tengah tekanan di pasar global, khususnya Wall Street yang mengalami koreksi akibat kekhawatiran valuasi saham teknologi AI.

“Pasar Indonesia menunjukkan resiliensi yang kuat. Investor asing melihat valuasi yang atraktif didukung pertumbuhan PDB 5,04% dan inflasi terkendali di 2,86%,” ujar Hari dalam keterangan tertulis pada hari ini, Senin (10/11/2025).

Pada pekan ini 10-14 November 2025, Hari memprediksi IHSG akan memasuki fase konsolidasi dengan pergerakan sideways di kisaran support 8.260 dan resistance 8.620. 

Secara global, pasar diperkirakan bergerak hati-hati menyusul ketidakpastian arah kebijakan The Fed dan rilis data ekonomi AS. Di domestik, pelaku pasar akan mencermati kebijakan pemerintah terkait pengawasan rokok ilegal dan cukai hasil tembakau yang dapat memengaruhi sektor konsumer.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.