
Ussindonesia.co.id JAKARTA — Pasar saham Indonesia mencatatkan arus masuk atau inflow dana asing dengan deras pada paruh kedua 2025. Sejumlah saham big caps seperti PT Astra International Tbk. (ASII) hingga PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menjadi sasaran beli asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham Indonesia mencatatkan nilai beli bersih atau net buy asing sebesar Rp2,45 triliun pada perdagangan jelang akhir tahun, Rabu (24/12/2025). Nilai jual bersih atau net sell asing sepanjang 2025 pun dapat ditekan.
“Sepanjang tahun 2025 ini [pasar saham Indonesia] mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp18,36 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulisnya pada beberapa waktu lalu.
Catatan arus masuk dana asing memang telah terjadi sejak pertengahan tahun hingga saat ini. Pasar saham Indonesia mencatatkan net buy asing sebesar Rp34,93 triliun dalam enam bulan terakhir.
: Investor Asing Guyur Pasar Saham Asean Akhir Tahun, Berlanjut 2026?
Sejumlah saham menjadi sasaran beli asing pada paruh kedua 2025. Saham ASII misalnya mencatatkan net buy asing sebesar Rp6,53 triliun dalam enam bulan terakhir.
Kemudian, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencatatkan net buy asing sebesar Rp6,66 triliun sepanjang enam bulan terakhir. Lalu, saham TLKM mencatatkan net buy asing sebesar Rp6,24 triliun sepanjang enam bulan terakhir.
Selain itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mencatatkan net buy asing sebesar Rp2,84 triliun sepanjang enam bulan terakhir.
Sebelumnya, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas Farell Nathanael mengatakan pada paruh kedua tahun ini, aliran dana asing masuk dengan deras didorong oleh sejumlah faktor.
“Bank Indonesia terus memotong suku bunga. Uangnya itu bakal ke aset-aset yang lebih berisiko, dibanding yang tidak berisiko,” ujar Farell pada beberapa waktu lalu.
Faktor lainnya adalah adanya stimulus dari pemerintah. Fundamental emiten pun masih kokoh dan akan menjadi perhatian investor asing.
: Modal Asing Masuk ke Pasar RI Rp3,98 Triliun Jelang Natal dan Tahun Baru
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga telah memperkirakan tren aliran deras dana asing sejak Oktober 2025 berlanjut sampai akhir tahun.
“Ditambah ada ekspektasi dari fenomena window dressing dan santa claus rally. IHSG pun bisa berlanjut bullish. Secara historis, November dan Desember itu bullish, dan bisa berlanjut ke Januari tahun depan,” ujar Nafan.
Window dressing merupakan strategi manajer investasi untuk mempercantik kinerja portofolio sebelum dilaporkan kepada investor.
Sementara, santa claus rally merujuk pada tren kenaikan harga saham yang lazim terjadi pada pekan terakhir Desember. Sejumlah kebijakan stimulus fiskal dari pemerintah pun akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, ada aksi korporasi emiten seperti pembelian kembali saham atau buyback. Kinerja emiten per kuartal III/2025 pun diapresiasi pasar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.