Kbank Kuasai Bank Maspion: Kepemilikan Saham Melonjak Jadi 89,48%

JAKARTA – Kasikornbank (KBank), salah satu bank terkemuka dari Thailand, semakin memperkuat cengkeramannya di sektor perbankan Indonesia dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bank Maspion Indonesia Tbk (Bank Maspion). Kini, kepemilikan KBank telah mencapai 89,48 persen, sebuah langkah strategis yang didorong oleh ambisi untuk memperluas fondasi bisnis regionalnya yang kokoh di kawasan Asia Tenggara.

Perjalanan KBank sebagai mitra strategis Bank Maspion dimulai sejak tahun 2017 di mana bank yang berbasis di Bangkok ini pertama kali mengakuisisi 9,99 persen saham. Seiring berjalannya waktu, komitmen KBank terus tumbuh; menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2022 dengan kepemilikan 67,5 persen, yang kemudian meningkat menjadi 84,55 persen pada tahun 2023, dan kini hampir menyentuh angka 90 persen. Peningkatan bertahap ini menunjukkan kepercayaan dan visi jangka panjang KBank terhadap potensi pasar Indonesia.

Direktur Utama Bank Maspion Indonesia, Kasemsri Charoensiddhi, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (11/11/2025), menjelaskan bahwa peningkatan signifikan ini merefleksikan visi strategis KBank untuk secara agresif memasuki pasar ekonomi dengan potensi pertumbuhan tinggi. “Melalui investasi berkelanjutan dan kolaborasi erat, KBank berkomitmen mendukung Bank Maspion dalam menyediakan solusi keuangan terintegrasi yang inovatif bagi klien korporat potensial, khususnya yang terlibat dalam perdagangan dan investasi lintas negara di kawasan AEC+3,” ujarnya.

Charoensiddhi lebih lanjut menguraikan mengapa Indonesia menjadi titik sentral dalam strategi ini. Ia menekankan bahwa Indonesia adalah pasar kunci yang vital untuk mendukung pertumbuhan nasabah di seluruh kawasan AEC+3, terutama dalam membangun jaringan keuangan lintas negara yang efisien. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang melampaui 1,4 triliun dolar AS dan populasi sekitar 285 juta jiwa—di mana lebih dari 70 persen di antaranya berada dalam usia produktif—Indonesia memang memiliki fondasi ekonomi yang luar biasa kuat dan dinamis.

Kekuatan ekonomi Indonesia ini terbukti dengan memimpin ASEAN dalam investasi langsung asing (FDI), mencatat aliran masuk investasi sekitar 12,5 miliar dolar AS atau setara Rp 208 triliun. Pencapaian ini didorong oleh konsumsi domestik yang sangat kuat, pesatnya pengembangan infrastruktur (seperti pelabuhan, bandara, dan sistem digital), serta kebijakan pemerintah yang pro-investasi jangka panjang, menciptakan iklim bisnis yang sangat kondusif.

Menurut laporan dari McKinsey, Indonesia juga muncul sebagai salah satu tujuan utama dalam strategi “China+1”. Ini adalah strategi global yang diadopsi oleh banyak perusahaan untuk mendiversifikasi basis produksi mereka ke luar Tiongkok, khususnya di kawasan ASEAN. Berbagai faktor ini secara kolektif menempatkan Indonesia sebagai pasar strategis dengan potensi pertumbuhan yang tak terbatas, dan KBank secara jelas melihat peluang besar untuk memperluas bisnis serta memperkokoh kehadiran regionalnya di sini.

Dalam bingkai strategi besarnya, “A Regional Bank of Choice”, KBank berfokus untuk melayani klien korporat dan komersial potensial, baik di Thailand maupun Indonesia. Pendekatan ini merupakan inti dari upaya KBank untuk menjadi pilihan utama bagi bisnis yang mencari solusi perbankan terpercaya di seluruh wilayah.

Saat ini, Bank Maspion sedang gencar mengembangkan serangkaian solusi keuangan terintegrasi yang komprehensif. Upaya ini dilakukan melalui transfer pengetahuan, teknologi, dan struktur produk langsung dari KBank. Rangkaian layanan ini mencakup pinjaman bisnis, manajemen kas (cash management), transaksi lintas negara (cross-border transaction), pembiayaan rantai pasok (supply chain financing), pembiayaan perdagangan, hingga sindikasi pinjaman, yang semuanya dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bisnis lintas negara yang semakin kompleks.

KBank juga mengadopsi strategi yang sangat berorientasi pada kemitraan, secara cerdas memanfaatkan jaringan luas AEC+3 untuk menghubungkan berbagai ekosistem keuangan regional. Kolaborasi ini dirancang untuk mempermudah klien Thailand dan AEC+3 yang berinvestasi di Indonesia dalam mengakses layanan perbankan. Di sisi lain, klien Indonesia juga akan mendapatkan peluang emas untuk memperluas jangkauan bisnis mereka ke Thailand dan negara-negara lain dalam jaringan KBank, seperti Tiongkok, Vietnam, Laos, dan Kamboja. Strategi ini menjadi tulang punggung ekspansi regional KBank dan komitmennya yang kuat untuk membangun infrastruktur keuangan lintas negara yang solid.

Charoensiddhi menegaskan bahwa peningkatan kepemilikan saham KBank di Bank Maspion adalah pencapaian signifikan dalam perjalanan pertumbuhan regional KBank, memperkuat perannya sebagai lembaga keuangan tepercaya yang mendukung bisnis di seluruh ASEAN. “Ini juga menandai babak transformatif bagi Bank Maspion, mencerminkan evolusinya yang sejalan dengan aspirasi regional KBank. Dengan peningkatan kemampuan layanan, integrasi teknologi canggih, dan corporate identity yang diperbarui, Bank Maspion siap menjadi lembaga keuangan dinamis yang mendorong pertumbuhan keuangan berkelanjutan di seluruh kawasan,” pungkasnya, menggarisbawahi masa depan cerah yang menanti.

Ringkasan

Kasikornbank (KBank) terus memperkuat posisinya di Indonesia dengan meningkatkan kepemilikan saham di PT Bank Maspion Indonesia Tbk menjadi 89,48%. Peningkatan ini merupakan bagian dari strategi KBank untuk memperluas bisnis regionalnya di Asia Tenggara. Investasi berkelanjutan ini menunjukkan kepercayaan KBank terhadap potensi pasar Indonesia dan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Direktur Utama Bank Maspion, Kasemsri Charoensiddhi, menjelaskan bahwa peningkatan kepemilikan saham ini mencerminkan visi strategis KBank untuk memasuki pasar ekonomi dengan potensi pertumbuhan tinggi. Bank Maspion akan mengembangkan solusi keuangan terintegrasi dengan transfer pengetahuan dan teknologi dari KBank, termasuk pinjaman bisnis, manajemen kas, dan transaksi lintas negara. Strategi ini bertujuan untuk memfasilitasi bisnis lintas negara dan memperluas jangkauan klien di kawasan AEC+3.