Ussindonesia.co.id Warren Buffett kerap menggunakan istilah “Mr. Market” untuk menggambarkan perilaku pasar saham yang sering kali digerakkan oleh emosi, bukan logika.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin Graham, mentor Buffett, sebagai cara untuk membantu investor memahami bahwa harga pasar tidak selalu mencerminkan nilai sebenarnya dari suatu perusahaan.
Mengutip dari Investopedia, Buffett menilai karakter imajiner ini dapat membantu investor tetap rasional ketika menghadapi fluktuasi harga saham yang ekstrem.
Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham EMTK, AGRO & BBTN, Rabu (15/10)
Siapa Sebenarnya “Mr. Market”
Dalam pandangan Buffett, Mr. Market adalah sosok yang setiap hari datang menawarkan harga untuk membeli atau menjual saham.
Terkadang ia terlalu bersemangat dan memberikan harga yang sangat tinggi karena takut kehilangan peluang.
Namun di lain waktu, ia bisa menjadi pesimis dan menawarkan harga yang sangat rendah karena ketakutan akan kerugian.
Melalui kisah ini, Buffett mengajak investor agar tidak mengikuti suasana hati pasar, melainkan tetap fokus pada nilai riil perusahaan yang dimiliki.
Bedakan Harga dan Nilai
Buffett menegaskan pentingnya membedakan antara harga dan nilai. Harga hanyalah angka yang ditawarkan pasar, sementara nilai adalah apa yang benar-benar didapat dari bisnis tersebut.
Ia mengingatkan agar investor memperlakukan saham seperti kepemilikan bisnis pribadi. Sebelum membeli, pahami prospek ekonomi perusahaan, kualitas manajemen, serta seberapa layak harga yang dibayar dibandingkan nilainya.
Menurut Buffett, pendekatan ini membuat investor tidak mudah tergoda untuk ikut panik saat pasar bergejolak.
Harga Konsumen dan Produsen China Masih Tertekan pada September
Volatilitas Sebagai Peluang
Mengutip Investopedia, Buffett juga melihat volatilitas pasar bukan sebagai ancaman, melainkan peluang. Ketika Mr. Market sedang murung dan harga-harga saham jatuh, itulah momen di mana investor bijak bisa menemukan saham bagus dengan harga menarik.
Namun ia tetap menekankan pentingnya analisis mendalam sebelum mengambil keputusan. Tidak semua penurunan harga berarti kesempatan emas, sebab nilai fundamental perusahaan tetap menjadi dasar utama dalam menentukan keputusan investasi.
Kendalikan Emosi dalam Berinvestasi
Buffett menekankan bahwa pasar hanyalah tempat untuk menawarkan harga, bukan pengendali keputusan. Mr. Market hadir untuk melayani investor, bukan sebaliknya.
Karena itu, investor seharusnya tidak merasa terpaksa mengikuti arah pasar setiap kali terjadi perubahan.
Sikap tenang dan rasional menjadi kunci agar tidak terjebak dalam permainan emosi yang sering mendominasi dunia investasi.
Pentingnya Perspektif Jangka Panjang
Lebih lanjut, Buffett mengingatkan pentingnya perspektif jangka panjang. Ia mengutip pernyataan terkenal Benjamin Graham, bahwa dalam jangka pendek pasar adalah mesin pemungutan suara, tetapi dalam jangka panjang pasar adalah mesin penimbang.
Artinya, pada akhirnya nilai sesungguhnya dari perusahaan akan diakui pasar, terlepas dari gejolak sementara. Pandangan ini menjadi fondasi filosofi investasi Buffett yang konsisten selama puluhan tahun.
Tonton: Beda Data Lifting Minyak September 2025: Versi Bahlil VS Purbaya
Langkah Praktis untuk Investor
Dalam praktiknya, nasihat Buffett tentang Mr. Market dapat diterapkan melalui beberapa langkah sederhana. Saat pasar panik dan harga saham turun, tinjau kembali perusahaan yang sudah dipahami, bukan terburu-buru menjual.
Ketika harga naik karena euforia, jauhi rasa takut ketinggalan dan tetap fokus pada nilai wajar. Investor juga disarankan untuk menyusun portofolio berdasarkan kualitas fundamental, bukan sekadar tren harga harian.
Dengan begitu, keputusan investasi menjadi lebih terukur dan tidak mudah dipengaruhi oleh fluktuasi sesaat.
Sebagaimana dijelaskan oleh Investopedia, filosofi Buffett tentang Mr. Market tidak hanya relevan bagi investor besar, tetapi juga penting bagi siapa pun yang ingin berinvestasi dengan bijak.
Dengan memahami bahwa pasar sering kali irasional, investor dapat menjaga diri dari keputusan impulsif dan menjadikan emosi pasar sebagai peluang, bukan ancaman.