Keputusan Suku Bunga The Fed Dibayangi Tekanan Politik Trump dan Isu Independensi

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Federal Reserve (The Fed) menggelar rapat kebijakan pekan ini di tengah upaya Presiden AS Donald Trump mengganti jajaran gubernur, langkah yang menguji independensi bank sentral sekaligus membayangi keputusan pemangkasan suku bunga.

Melansir Reuters pada Senin (15/9/2025) The Fed menghadapi dinamika perubahan cepat setelah Trump mencoba memberhentikan Gubernur Lisa Cook, bersamaan dengan rencana Senat untuk mengesahkan pencalonan Stephen Miran, kandidat Trump, guna mengisi kursi kosong lainnya. 

Langkah terhadap Cook menjadi ujian pertama bagi independensi The Fed dan berpotensi memengaruhi persepsi pasar global terhadap bank sentral tersebut.

: Wall Street Tunggu Suku Bunga The Fed Pekan Ini, Turun atau Ditahan?

Di lembaga yang selama ini dikenal kaku dan teknokratis, kini bahkan belum jelas siapa saja yang akan hadir dan memberikan suara dalam rapat kebijakan pada 16–17 September.

“Ini akan menjadi perubahan besar bagi The Fed, yang biasanya menjaga jarak sehat dari politik. Orang mungkin mulai menilai gubernur Fed dari siapa yang mengangkat mereka, bukan dari objektivitas berdasarkan data ekonomi,” kata Derek Tang, analis dari LH Meyer.

: : Inflasi AS Kembali Naik, Rencana The Fed Pangkas Suku Bunga Tertunda?

Dua agenda besar bakal menentukan dinamika pekan ini, yakni putusan pengadilan banding terkait status Cook yang bisa keluar sejak Minggu (14/9/2025), serta pemungutan suara Senat pada Senin waktu setempat untuk mengesahkan pencalonan Miran.

Meski hasil rapat diyakini tidak terpengaruh—The Fed diperkirakan memangkas suku bunga acuan 25 basis poin dari level 4,25%–4,50%, pemangkasan pertama sejak Desember 2024—perkembangan ini dapat menandai pengaruh lebih besar Trump di bank sentral.

Jika Senat menyetujui pencalonannya tepat waktu, Miran yang saat ini menjabat Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Trump sekaligus pengkritik keras The Fed, bisa dilantik dan langsung ikut serta dalam rapat penentuan kebijakan pada Selasa.

Namun, status quo bisa tetap bertahan apabila terjadi penundaan konfirmasi Miran atau pengadilan banding memutuskan Cook tetap menjabat hingga persoalan hukum diselesaikan. 

Kasus apakah Trump memiliki “alasan sah” memberhentikan Cook terkait dugaan pernyataan palsu dalam aplikasi kredit rumah diperkirakan akan berlanjut hingga ke Mahkamah Agung.

Sejauh ini, hakim distrik AS Jia Cobb menyatakan Trump kemungkinan kecil menang dalam upaya memecat Cook, sehingga Cook dapat tetap menjabat sementara waktu. 

Namun, Trump mengajukan banding agar pemecatan bisa dijalankan segera, dengan putusan panel hakim banding berpotensi keluar sejak Minggu. The Fed menyatakan akan mematuhi keputusan hukum apa pun.

Sementara itu, pencalonan Miran untuk menggantikan Adriana Kugler yang mendadak mundur bulan lalu dipercepat ke agenda Senat. Jika lolos pemungutan suara pada Senin waktu setempat, Miran bisa langsung resmi menjabat untuk mengikuti rapat kebijakan dua hari.

Rapat pekan ini diperkirakan akan berfokus pada pasar tenaga kerja AS yang terlihat jauh lebih rapuh dibandingkan pada pertemuan terakhir Juli lalu. 

Di sisi lain, inflasi masih bertahan di atas target 2% The Fed, terutama akibat kebijakan tarif agresif Trump. Para analis menilai kondisi pasar tenaga kerja akan menjadi perhatian utama bank sentral.