Kinerja ACES Bisa Tertekan Seiring Kembalinya Ace Hardware, Cek Rekomendasi Sahamnya

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Kinerja PT Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) diperkirakan masih lesu seiring kabar kembalinya Ace Hardware ke pasar domestik, yang kini berada di bawah naungan PT Mitra Adiperkasa (MAPI).

Asal tahu saja, kontrak ACE Hardware US dengan ACES tak diperpanjang beberapa waktu lalu. Sejak Januari 2025, ACES pun memperkenalkan jenama baru atau rebranding menjadi AZKO.

Analis Bahana Sekuritas, Laras Nadira melihat, kembalinya Ace Hardware akan memberi tekanan jangka menengah untuk ACES. “Khususnya, bila produk yang ditawarkan Ace Hardware serupa dengan AZKO,” ujarnya dalam riset tertanggal 18 Agustus 2025.

Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Genjot Ekspansi AZKO, Cermati Rekomendasi Sahamnya

Menurut Laras, tantangan ini bisa makin berat jika perjanjian lisensi baru dengan MAPI tidak menyertakan klausul non-compete. 

“Ini bisa merugikan AZKO, terutama jika loyalitas dan awareness terhadap Ace Hardware masih tinggi,” terangnya.

Oleh karenanya, menurut Laras, ACES dapat memanfaatkan portofolio produk yang lebih luas di AZKO untuk membedakan diri dari Ace Hardware.

Dalam jangka panjang, ia menilai keduanya berpotensi terlibat perang harga, tergantung pada bauran produk. “Risiko lain adalah kedekatan lokasi toko yang bisa menekan kinerja kedua pihak,” imbuh Laras.

Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su pun mencermati, potensi persaingan ketat dapat memengaruhi pertumbuhan pendapatan ACES.

“Untuk mempertahankan pangsa pasar, kami memproyeksikan ACES perlu meningkatkan biaya iklan dan promosi,” terang Harry kepada Kontan, Selasa (9/9/2025).

Sementara itu, di sisi positif, Analis MNC Sekuritas Catherine Florencia melihat ACES telah berupaya mendorong brand awareness AZKO.

Hal ini tercermin dari kampanye Boom Sale, promo Kemerdekaan, serta Boom Van pada Juni–Juli 2025 di beberapa wilayah strategis di Jakarta, seperti Blok M, Jl. Blora, Serpong, Bekasi, dan Gelora Bung Karno (GBK).

Genjot Kinerja di Semester Dua, Aspirasi Hidup (ACES) Dorong Kontribusi Gerai

Selain itu, dengan estimasi belanja modal perseroan di Rp 300 miliar, sebesar Rp 86,7 miliar sudah terealisasi per Juni 2025.

Catherine memaparkan, dana tersebut antara lain digunakan untuk pembukaan toko baru, pembaruan konsep outlet, infrastruktur logistik, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan optimalisasi omnichannel.

Namun tak dimungkiri, menurut Catherine, pemulihan laba signifikan kemungkinan baru terjadi di tahun fiskal 2026. 

“Terutama setelah biaya rebranding normal, dan produktivitas toko meningkat,” imbuhnya dalam riset 1 September 2025.

Daya Beli Tekan Kinerja Aspirasi Hidup (ACES), Cek Rekomendasi Sahamnya

Maka itu, Catherine mengatakan pihaknya merevisi proyeksi pendapatan perseroan di tahun fiskal 2025, yakni turun 1,8% menjadi Rp 8,8 triliun (dari Rp 9 triliun). 

Sementara itu, proyeksi laba bersih juga direvisi turun 10,4% ke Rp 801,4 miliar (dari Rp 894,7 miliar).

Catherine dan Laras sama-sama merekomendasikan hold ACES dengan target harga Rp 500 per saham. Harry menyarankan beli ACES dengan target harga Rp 680 per saham.