Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS), emiten yang bergerak di sektor pelayaran dan distributor energi, berhasil menunjukkan kinerja finansial yang mengesankan sepanjang semester I 2025. Perusahaan mencatatkan peningkatan laba bersih dan pendapatan yang signifikan, menandai periode yang prospektif.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/8), HITS membukukan laba bersih sebesar US$ 5,17 juta. Angka ini melonjak 7,96% secara tahunan (YoY) dibandingkan perolehan US$ 4,97 juta pada periode yang sama setahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan perusahaan.
Pendapatan HITS juga mengalami pertumbuhan solid sebesar 7,46% YoY, mencapai US$ 67,13 juta dari sebelumnya US$ 62,46 juta. Kenaikan pendapatan ini didorong terutama oleh kontribusi dari pihak ketiga, yang mencapai US$ 62,33 juta, meningkat pesat dari US$ 54,32 juta di tahun sebelumnya. Namun demikian, pendapatan dari pihak berelasi tercatat menurun menjadi US$ 4,79 juta dari US$ 8,14 juta.
Dalam analisis per jenis jasa, penyewaan kapal untuk pengangkutan minyak mentah dan bahan bakar minyak menjadi penopang utama peningkatan pendapatan. Sektor ini menunjukkan lonjakan signifikan dari US$ 7,64 juta menjadi US$ 20,77 juta, menegaskan perannya yang vital dalam portofolio bisnis HITS.
Meskipun beban pokok pendapatan perusahaan sedikit meningkat menjadi US$ 51,10 juta dari US$ 48,55 juta pada periode sebelumnya, HITS tetap berhasil mengoptimalkan efisiensinya. Hal ini tercermin dari laba kotor yang berhasil diraup, mencapai US$ 16,02 juta, lebih tinggi dibandingkan US$ 13,91 juta setahun lalu.
Pada periode yang sama, kondisi kas perusahaan juga menunjukkan penguatan. Saldo kas dan setara kas HITS melesat menjadi US$ 58,25 juta, naik tajam dari posisi US$ 40,67 juta. Peningkatan likuiditas ini memberikan fleksibilitas finansial yang lebih besar bagi perusahaan.
Hingga akhir semester I 2025, total aset PT Humpuss Intermoda Transportasi tercatat senilai US$ 325,24 juta. Angka ini mengalami pertumbuhan positif dari US$ 296,64 juta per 31 Desember 2024. Sejalan dengan peningkatan aset, liabilitas perusahaan juga mengalami penebalan menjadi US$ 210,91 juta dari US$ 187,03 juta. Sementara itu, ekuitas perusahaan juga menunjukkan pertumbuhan sehat dari US$ 109,61 juta menjadi US$ 114,32 juta.
Tarif AS 19% Berlaku, Pemerintah Diharapkan Bisa Turunkan Biaya Logistik Domestik
PP Presisi (PPRE) Raih Kontrak Baru Rp 3,2 Triliun pada Semester I 2025