Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yaitu PT Merdeka Gold Resources akan melakukan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dengan mengincar dana segar Rp4,88 triliun. Namun, profitabilitas perseroan tercatat masih negatif setidaknya sejak 2022.
Berdasarkan prospektus, Merdeka Gold Resources akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,61 miliar saham, dengan nilai nominal Rp150 per lembar saham atau setara dengan 10% modal yang ditempatkan dan disetor perseroan.
Nantinya, Merdeka Gold akan membanderol harga sahamnya di level Rp1.800–Rp3.020 per lembar. Dengan begitu, dana yang dihimpun oleh Merdeka Gold berkisar pada Rp2,91 triliun hingga Rp4,88 triliun.
: IPO Anak Usaha MDKA Merdeka Gold Incar Dana Rp4,88 Triliun
“Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp4,88 triliun,” tulis perseroan dalam prospektusnya, Senin (8/9/2025).
Akan tetapi, dalam prospektus tersebut, Merdeka Gold masih berkutat dengan rugi. Per kuartal I/2025, Merdeka Gold masih membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar US$9,21 juta, membengkak dari periode yang sama tahun sebelumnya US$4,17 juta.
: : Saratoga Investama (SRTG) Trims MDKA Stake for IDR 406 Billion
Sepanjang 2024, Merdeka Gold mencatatkan rugi bersih sebesar US$12,7 juta, membengkak dibandingkan rugi periode 2023 sebesar US$6,83 juta. Pada 2022, Merdeka Gold pun masih berkutat dengan rugi bersih sebesar US$11,33 juta.
Pada 2024, Merdeka Gold mencatatkan pendapatan sebesar US$1,74 juta, tumbuh 25,48% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan 2023 sebesar US$1,39 juta.
: : Merdeka Copper (MDKA) Lunasi Pembayaran Obligasi Rp1,76 Triliun
Kemudian, Merdeka Gold membukukan beban pendapatan sebesar US$1,18 juta pada 2024, naik 26,14% yoy dibandingkan US$935.528 pada 2023.
Merdeka Gold sebenarnya mencatatkan laba kotor sebesar US$569.560 pada 2024, naik 24,14% yoy dibandingkan US$458.770 pada 2023.
Namun, Merdeka Gold mencatatkan beban umum dan administrasi US$1,01 juta dan beban keuangan US$449.799 pada 2024. Alhasil, Merdeka Gold pun mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar US$14,93 juta pada 2024.
Dari sisi neraca, Merdeka Gold membukukan aset sebesar US$543,3 juta dengan liabilitas sebesar US$280 juta pada kuartal I/2025. Alhasil, ekuitas perusahaan pun mencapai US$263,3 juta pada kuartal I/2025.
Sementara itu, dengan IPO yang rencana dana incaran mencapai Rp4,88 triliun, Merdeka Gold akan mengalokasikan dananya ke tiga kantong.
Sebesar Rp328,4 miliar akan disalurkan oleh Merdeka Gold dalam bentuk modal yang akan diberikan secara bertahap kepada PT Pani Bersama Tambang. Nantinya, modal ini akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan modal kerja yang berkaitan dengan kegiatan operasional, seperti pembelian bahan baku, biaya listrik, hingga biaya karyawan.
Adapun PT Pani Bersama Tambang merupakan anak usaha langsung dari PT Merdeka Gold Resources atau cucu usaha dari MDKA. Merdeka Gold memegang 99,99% saham di PT Pani Bersama Tambang.
Kemudian sekitar Rp328,4 miliar lainnya akan disalurkan oleh perseroan dalam bentuk jaminan kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), yang akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan modal kerja yang berkaitan dengan kegiatan operasional.
PETS sendiri merupakan anak usaha langsung dari PT Pani Bersama Tambang. Kepemilikan PT Pani Bersama Tambang di PETS adalah sebesar 99,87%.
Sisanya, atau sekitar Rp4,22 triliun akan digunakan oleh Merdeka Gold untuk pembayaran lebih awal kepada MDKA sesuai perjanjian utang piutang yang berlaku efektif tanggal 21 Agustus 2024. Adapun per 4 Agustus 2025, total pokok terutang perseroan terhadap MDKA sebesar Rp4,26 triliun.