Menanti RDG BI, IHSG diramal lanjut menguat hari ini, cek saham AMRT hingga SMDR

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat melanjutkan penguatannya hari ini, Rabu (17/12/2025). Sejumlah saham seperti AMRT, BRPT, hingga SMDR menjadi pilihan. 

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan investor cenderung berhati-hati menjelang pengumuman hasil RDG BI yang akan dirilis pada hari ini, Rabu (17/12/2025). BI diperkirakan akan mempertahankan BI Rate pada level 4,75% di tengah pelemahan rupiah.

Secara teknikal, negative slope MACD semakin melebar, namun Stochastic RSI berada di area oversold dan berpotensi membentuk Golden Cross. IHSG berhasil ditutup di atas level MA5. Sehingga diperkirakan jika IHSG mampu bertahan ditutup di atas level 8.750, maka IHSG berpotensi akan melanjutkan penguatan. 

: IHSG Rawan Koreksi ke 8.464–8.560, Cek Rekomendasi ADRO, JPFA, hingga TOWR

“Namun jika tidak, diperkirakan IHSG masih akan berkonsolidasi dalam kisaran 8.600-8.750,” tulis Phintraco Sekuritas.

Dari dalam negeri, Menteri Keuangan RI memastikan tarif bea keluar untuk komoditas batu bara akan diberlakukan mulai 1 Januari 2026, dengan perkiraan tarif berkisar antara 1% hingga 5%.

Hal ini diperkirakan akan berdampak terhadap penurunan marjin laba untuk emiten batu bara yang orientasi ekspor batu baranya relatif besar. Di lain sisi, kebijakan ini berpotensi akan meningkatkan penerimaan negara.

Sebelumnya untuk bea keluar emas sudah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan yang juga mulai berlaku 1 Januari 2026, dengan besaran tarif berkisar 7,5%-15%.

Dari global, data nonfarm payrolls meningkat 64.000 pada bulan November, melampaui ekspektasi sebesar 50.000 dan di atas penurunan 105.000 pada bulan Oktober. Tingkat pengangguran pada bulan November naik menjadi 4,6%, dibandingkan dengan perkiraan 4,5%.

: : Lesunya Pasar Komoditas Membebani Laju IHSG Menuju Rekor ATH Baru

Ini adalah level tertinggi dalam lebih dari empat tahun, yang menggarisbawahi kekhawatiran baru-baru ini tentang perlambatan di pasar tenaga kerja AS.

Data ini dirilis beberapa hari sebelum data CPI untuk bulan November, yang juga akan dicermati oleh investor. Data pasar tenaga kerja dan inflasi adalah dua pertimbangan utama the Fed untuk memangkas suku bunga.

Sebelumnya the Fed telah mengisyaratkan pendekatan berbasis data untuk pelonggaran lebih lanjut. Penjualan ritel AS secara tak terduga mendatar pada bulan Oktober, setelah kenaikan 0,1% yang direvisi ke bawah pada bulan September.

Sementara itu, turunnya harga minyak mentah AS pada level terendah sejak tahun 2021 mendorong koreksi pada saham sektor energi. 

Adapun sejumlah saham yang menjadi top picks Phintraco Sekuritas adalah AMRT, BRPT, APEX, UNVR, dan SMDR.