
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Setelah berhasil membalikkan rugi jadi laba, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) semakin memacu laju bisnisnya untuk mencapai target tahun ini. PIPA berambisi untuk menggenjot pendapatannya.
Melansir laporan keuangan per 30 September 2025, PIPA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 25,89 miliar. Ini tumbuh 30,49% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 19,84 miliar.
Rinciannya, pendapatan usaha dari pipa berkontribusi sebesar Rp 22,69 miliar atau naik 31% YoY. Pendapatan dari non pipa juga ikut meningkat 27,18% secara tahunan menjadi Rp 3,19 miliar.
Dari sisi bottom line, PIPA berhasil mencetak laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 2,66 miliar per September 2025. Ini berbalik dari rugi bersih sebesar Rp 691,37 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Bakal Terjun ke Bisnis Energi, Intip Prospek Multi Makmur Lemindo (PIPA)
Direktur Utama Multi Makmur Lemindo Imanuel Kevin Mayola menjelaskan pencapaian itu menegaskan kembali bisnis pipa yang menjadi tulang punggung bisnis PIPA.
Apalagi, lanjut dia, PIPA akan melakukan diversifikasi bisnis ke ke pasar Oil & Gas, hingga pengembangan teknologi manufaktur untuk produk Polyethylene seperti Pipa HDPE dan sejenisnya.
“Tentu saja hal itu menunjukkan bahwa bisnis pipa masih prospektif dan menjadi penopang performa keuangan PIPA,” jelas pria yang akrab dipanggil Kevin dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).
Dengan pencapaian hingga sembilan bulan tahun ini, Kevin pun tetap optimistis PIPA bisa meraup pendapatan hingga Rp 38 miliar hingga tutup 2025. Top line PIPA bakal disokong oleh peningkatan berbagai proyek.
“Kami tetap optimistis bisa meraup pendapatan hingga Rp 38 miliar. Di mana, peningkatan proyek infrastruktur dan properti menjadi pendorong utama permintaan ini,” katanya.
Akuisisi Harta Djaya Karya (MEJA) Oleh Triple B Ditargetkan Tuntas Awal Januari 2026
Di sisi lain, Kevin memastikan proses pengambilalihan saham PIPA oleh PT Morris Capital Indonesia (MCI) yang sudah memasuki masa Penawaran Tender Wajib tidak mengganggu proses bisnis PIPA..
Penawaran Tender Wajibmerupakan dampak dari penandatanganan CSPA antara PT Morris Capital Indonesia, yang merupakan Pengendali Baru setelah membeli 1,5 miliar saham atau sekitar 43,78% saham PIPA pada 10 Oktober 2025.
Sesuai ketentuan dalam POJK No.9/2018, harga Penawaran Tender Wajib saham PIPA ditetapkan sebesar Rp 21. Adapun Setelah selesainya Penawaran Tender Wajib oleh Pengendali Baru, maka kepemilikan saham atas PIPA sebanyak-banyaknya sejumlah 3,3 miliar saham atau 96,35%.