PLN percepat pemulihan listrik Aceh, ubah crane jadi tower darurat

Upaya pemulihan pasokan listrik di Aceh terus dikebut meski kondisi lapangan pascabencana masih dipenuhi tantangan. Endapan lumpur, sisa material banjir, hingga keterbatasan akses di sejumlah titik tak menghentikan langkah PT PLN (Persero) untuk segera mengembalikan aliran listrik bagi masyarakat.

Salah satu terobosan yang ditempuh PLN adalah memanfaatkan alat berat berupa crane yang dimodifikasi menjadi tower darurat pada jaringan transmisi 150 kilovolt (kV) Pangkalan Brandan–Langsa. Strategi ini menjadi solusi cepat untuk menyambungkan kembali jaringan transmisi yang terdampak parah.

Langkah tersebut terbukti krusial dalam mengembalikan interkoneksi sistem kelistrikan Sumatra–Aceh. Dengan sistem yang kembali tersambung, pasokan listrik kini dapat dialirkan secara bertahap dan aman ke berbagai wilayah, termasuk Banda Aceh dan sekitarnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa inovasi ini dipilih karena kondisi di salah satu titik transmisi di Aceh Tamiang belum memungkinkan pembangunan tower darurat secara konvensional dalam waktu singkat.

“Di lapangan kami menghadapi endapan lumpur, material sisa banjir, serta akses kerja yang sangat terbatas. Kondisi tersebut membuat pembangunan fondasi tower darurat membutuhkan waktu lebih lama, sehingga kami memilih solusi yang tetap aman agar proses pemulihan bisa terus berjalan,” ujar Darmawan, Jumat (19/12).

Ia menambahkan, setelah interkoneksi berhasil dipulihkan, penyaluran listrik dilakukan dengan tingkat kehati-hatian tinggi. Penormalan sistem dilakukan secara bertahap untuk memastikan keselamatan masyarakat, terutama di wilayah yang masih tergenang air atau berlumpur.

“Proses penyaluran listrik kami lakukan secara bertahap dan hati-hati, khususnya di daerah yang masih terdampak genangan air dan lumpur, demi menjaga keselamatan masyarakat,” kata Darmawan.

Sementara itu, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Putra Nugraha, menyampaikan bahwa penggunaan crane sebagai tower darurat merupakan solusi teknis sementara agar jalur transmisi dapat segera difungsikan tanpa harus menunggu kondisi tanah sepenuhnya pulih.

“Setiap langkah percepatan yang kami ambil harus tetap mengutamakan keandalan sistem dan keselamatan semua pihak. Karena itu, setiap keputusan teknis diambil secara cepat dan berdasarkan hasil pengujian di lapangan,” ujar Edwin.

Seiring membaiknya kondisi di lokasi terdampak, PLN memastikan akan melanjutkan pembangunan tower permanen sesuai dengan standar ketenagalistrikan.

“Kami akan terus bekerja maksimal hingga pemulihan kelistrikan Aceh benar-benar tuntas dan pasokan listrik bagi seluruh masyarakat kembali andal,” kata Edwin.