Saham Tesla Anjlok Usai Luncurkan Versi Murah Model Y dan Model 3

Ussindonesia.co.id JAKARTA — Tesla Inc., perusahaan mobil listrik milik miliuner Elon Musk, resmi meluncurkan versi baru dari dua mobil listrik andalannya, Model Y SUV dan Model 3 sedan, dengan label dengan harga awal masing-masing US$39.990 (Rp648 juta) dan US$36.990 (Rp600 juta).

Dikutip melalui Reuters, langkah ini justru menuai kritik karena dinilai terlalu tinggi untuk menarik kelas pembeli baru. Harga tersebut hanya sekitar US$5.000 lebih murah dari varian premium kedua model, sehingga tidak sesuai ekspektasi pasar yang menantikan kendaraan massal berharga rendah. Akibatnya, saham Tesla turun 4% usai pengumuman ini. 

Analis Wedbush Dan Ives yang selama ini dikenal sebagai Tesla bull mengaku kecewa terhadap langkah yang dipilih perusahaan raksasa tersebut.

: BYD Bakal Ungguli Tesla hingga Akhir Tahun

“Kami berharap model ini bisa jadi terobosan harga. Sayangnya, ini hanya selisih kecil dari model sebelumnya,” ujarnya seperti dikutip, Rabu (8/10/2025).

Apalagi, menurutnya, peluncuran ini sangat krusial bagi Tesla di tengah penurunan penjualan global dan meningkatnya persaingan dari produsen mobil listrik di Eropa dan China.

: : BYD dan Tesla Diprediksi Paling Rugi Jika Meksiko Terapkan Tarif Impor Mobil 50%

Dia menilai bahwa kehilangan insentif pajak kendaraan listrik AS senilai US$7.500 per unit sejak akhir September lalu membuat harga efektif mobil Tesla justru meningkat. 

Senada, Analis Futurum Equities Shay Boloor melihat bahwa alih-alih meluncurkan mobil listrik baru di kisaran US$25.000 seperti pernah dijanjikan, CEO Tesla Elon Musk memilih mengeluarkan varian “Standard” dari model yang sudah ada.

: : China Ciptakan Baterai Lithium Berdaya Simpan 2 Kali Lipat Lebih Kuat dari Tesla

Menurutnya, strategi ini menimbulkan kekhawatiran baru yakni produk yang lebih murah bisa menggerus penjualan varian premium tanpa menciptakan pasar baru. 

“Ini hanya permainan harga, bukan terobosan produk. Sulit melihatnya membuka permintaan baru dalam skala besar,” kata Shay

Fitur Tesla yang Dipangkas 

Versi Standard dari Model Y dan Model 3 tetap menawarkan jarak tempuh hingga 321 mil (516 km), tetapi dengan akselerasi lebih lambat dibanding varian Premium.

Beberapa fitur juga dihapus, antara lain tidak ada Autosteer, sistem bantuan kemudi Tesla. Lalu tanpa adanya layar sentuh belakang untuk penumpang dan tanpa LED lightbar di Model Y. Serta, kursi berbahan tekstil, dengan opsi kulit vegan hanya di Model 3. Termasuk kaca spion manual, bukan elektrik.

Tesla membuka pemesanan mulai Selasa (7/10/2025) waktu setempat, dengan pengiriman pertama diperkirakan Desember 2025 hingga Januari 2026 di beberapa lokasi.

Mobil terjangkau menjadi bagian penting dari strategi Tesla untuk mencapai target ambisius yakni 20 juta unit kendaraan terjual dalam 10 tahun. Target ini juga terkait langsung dengan rencana paket kompensasi US$1 triliun untuk Musk yang sedang digodok dewan direksi perusahaan.

Tesla kini menghadapi tantangan besar mengingat persaingan ketat dari BYD dan produsen China lainnya yang menawarkan EV lebih murah. Termasuk pasar Eropa yang makin kritis terhadap Musk, terutama karena pandangan politiknya yang kontroversial. 

Di sisi lain, Musk tengah mengalihkan fokus perusahaan ke proyek kecerdasan buatan (AI), termasuk robotaxi dan robot humanoid, yang membuat sebagian investor khawatir arah bisnis Tesla makin menjauh dari mobil listrik massal.