Ussindonesia.co.id JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan tekanan yang signifikan dan terus berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini. Pada Senin, 27 Oktober 2025, kurs rupiah spot tercatat ditutup pada level Rp 16.621 per dolar Amerika Serikat (AS).
Performa ini menandai pelemahan sebesar 0,11% bagi rupiah, berbanding dengan penutupan perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025, di mana nilainya berada pada Rp 16.602 per dolar AS. Menariknya, pergerakan negatif rupiah ini kontras dengan tren mayoritas mata uang di kawasan Asia yang justru menunjukkan penguatan.
Hingga pukul 15.02 WIB, beberapa mata uang Asia berhasil membukukan penguatan yang cukup berarti. Won Korea Selatan memimpin daftar ini dengan melonjak 0,26%, menjadikannya mata uang dengan kenaikan terbesar di Asia. Tidak jauh berbeda, dolar Taiwan juga mencatat peningkatan 0,26% saat ditutup.
Rupiah Melemah ke Rp 16.630 Per Dolar AS Siang Ini (27/10), Peso Turun Paling Dalam
Tren positif di Asia dilanjutkan oleh ringgit Malaysia yang terangkat 0,19% dan yuan China yang terkerek 0,15%. Sementara itu, dolar Singapura terapresiasi tipis 0,05%, diikuti oleh dolar Hong Kong yang naik 0,03%, dan baht Thailand yang menguat tipis 0,02% pada sore hari ini.
Namun, tidak semua mata uang Asia beruntung. Rupee India menjadi yang terlemah dengan anjlok 0,49%, diikuti oleh peso Filipina yang ditutup terkoreksi 0,46%. Selain itu, yen Jepang turut melemah 0,12% terhadap the greenback dalam perdagangan hari ini, menambah daftar mata uang regional yang terdepresiasi.