
Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menunjukkan performa positif di pasar spot, berhasil menguat hingga penutupan perdagangan hari ini. Berdasarkan laporan Bloomberg pada Kamis (6/11/2025), rupiah menembus level Rp 16.701 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kinerja ini menandai penguatan sebesar 0,10% bagi rupiah, melampaui posisi penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.717 per dolar AS. Ini menunjukkan daya tahan rupiah di tengah dinamika pasar keuangan global.
Tak hanya di pasar spot, pergerakan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga mencatatkan penguatan serupa. Pada hari ini, Jisdor berada di level Rp 16.729 per dolar AS, menguat 0,13% dibandingkan posisi sehari sebelumnya yang juga tercatat Rp 16.729 per dolar AS.
Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.701 Per Dolar AS Hari Ini (6/11), Asia Menguat
Menurut Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, beberapa sentimen eksternal turut memengaruhi penguatan rupiah hari ini. Salah satunya adalah meningkatnya spekulasi mengenai sikap Federal Reserve (The Fed) yang kemungkinan besar tidak akan memangkas suku bunga pada Desember 2025. Spekulasi ini muncul setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan peringatan bahwa pemotongan suku bunga di bulan Desember bukanlah suatu kepastian.
Di sisi internal, rencana pemerintah untuk mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Perubahan Harga Rupiah atau Redenominasi Rupiah juga disebut Ibrahim Assuaibi sebagai sentimen penting yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Wacana ini menambah dinamika tersendiri dalam valuasi mata uang domestik.
Rencana pembahasan RUU Redenominasi Rupiah tersebut merupakan bagian dari empat kerangka regulasi utama yang termuat dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.70/2025, tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2025-2029. Hal ini mengindikasikan bahwa agenda redenominasi telah menjadi bagian dari perencanaan strategis pemerintah.
“Isu redenominasi rupiah sejatinya bukanlah hal baru di Indonesia. Sebagai contoh, pada tahun 2023 lalu, pemerintah sempat menyatakan bahwa redenominasi rupiah dinilai belum bisa diterapkan dalam waktu dekat, terutama di tengah kondisi perekonomian yang saat itu belum stabil,” jelas Ibrahim Assuaibi, memberikan perspektif historis mengenai wacana ini.
Meskipun demikian, Ibrahim Assuaibi memperkirakan bahwa pada Jumat (7/11/2025) besok, pergerakan rupiah akan cenderung fluktuatif. Ia memprediksi rupiah berpotensi ditutup melemah, bergerak di kisaran Rp 16.700 hingga Rp 16.750 per dolar AS.