Saham PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA), emiten milik Grup Sinar Mas, melesat tajam hingga hampir 20% setelah resmi masuk dalam daftar MSCI Emerging Markets Index pada peninjauan indeks Agustus 2025. Lonjakan ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap kinerja perusahaan.
Data RTI pada Jumat (8/8) pukul 15.21 WIB mencatat harga saham DSSA naik 19,96% atau 13.075 poin, mencapai Rp 78.575 per lembar. Pada pembukaan perdagangan, saham ini bahkan sempat menyentuh angka Rp 78.600 per lembar, langsung menyentuh batas auto reject atas (ARA). Antusiasme pasar terlihat dari volume transaksi yang mencapai 8,21 juta lembar dengan nilai transaksi (turnover) sebesar Rp 638,61 miliar. Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 11.249 kali dengan harga rata-rata Rp 77.741.
Kenaikan signifikan ini mendorong kapitalisasi pasar DSSA mencapai angka fantastis, yaitu Rp 605,46 triliun. Namun, perlu dicermati rasio valuasi sahamnya. Price to Earnings Ratio (PER) mencapai 113,35, menunjukkan harga saham jauh lebih tinggi daripada laba per saham. Sementara Price to Book Value Ratio (PBVR) tercatat 21,83, mengindikasikan harga saham yang jauh di atas nilai buku per lembar. Kondisi ini biasanya mengindikasikan potensi pertumbuhan yang pesat atau bahkan tren spekulatif di pasar.
DSSA menjadi salah satu dari tiga perusahaan dengan penambahan terbesar dalam MSCI Emerging Markets Index berdasarkan kapitalisasi pasar penuh, bersama dengan China CITIC Bank A (HK-C) dan Laopu Gold H, keduanya dari Tiongkok. MSCI mengumumkan bahwa perubahan indeks ini akan berlaku efektif pada penutupan perdagangan 26 Agustus 2025. “MSCI Inc. mengumumkan hasil Tinjauan Indeks Agustus 2025 untuk Indeks Ekuitas MSCI. Semua perubahan akan diterapkan pada penutupan 26 Agustus 2025,” tulis MSCI dalam laporannya.
MSCI Emerging Markets Index merupakan tolok ukur utama bagi investor global yang ingin berinvestasi di pasar negara berkembang. Keberhasilan DSSA masuk dalam indeks prestisius ini merupakan pengakuan internasional atas kinerja dan pertumbuhannya, sekaligus berpotensi menarik aliran dana signifikan dari investor institusi global yang menggunakan MSCI sebagai benchmark investasi mereka. Ke depan, kinerja DSSA patut dinantikan, terutama dampak masuknya perusahaan ini ke dalam indeks MSCI terhadap pergerakan sahamnya.
Ringkasan
Saham PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) melonjak hampir 20% mencapai Rp 78.575 per lembar setelah resmi terdaftar dalam MSCI Emerging Markets Index pada peninjauan Agustus 2025. Lonjakan ini didorong oleh kepercayaan investor global dan ditandai dengan volume transaksi tinggi mencapai 8,21 juta lembar serta nilai transaksi Rp 638,61 miliar. Kenaikan ini membawa kapitalisasi pasar DSSA menjadi Rp 605,46 triliun.
DSSA termasuk tiga perusahaan dengan penambahan terbesar dalam MSCI Emerging Markets Index berdasarkan kapitalisasi pasar, bersama dua perusahaan Tiongkok. Perubahan indeks MSCI ini efektif 26 Agustus 2025. Keberadaan DSSA di indeks ini merupakan pengakuan internasional dan berpotensi menarik investasi global. Meskipun rasio valuasi saham DSSA (PER dan PBVR) tinggi, hal ini mengindikasikan potensi pertumbuhan atau spekulasi pasar.