Saham teknologi reli, Wall Street ditutup menghijau

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Senin (22/12/2025) waktu setempat didorong oleh reli saham teknologi yang mengangkat hampir seluruh sektor pada indeks S&P 500.

Melansir Reuters pada Selasa (23/12/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 233,48 poin atau 0,48% ke level 48.367,72. Sementara itu, S&P 500 menguat 41,16 poin atau 0,60% menjadi 6.875,66, dan Nasdaq Composite bertambah 127,10 poin atau 0,55% ke posisi 23.435,00.

Penguatan pasar berlanjut sejak akhir pekan lalu, dipicu proyeksi kinerja yang solid dari Micron Technology serta laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Kondisi tersebut membuat indeks S&P 500 dan Dow Jones kini berada kurang dari 1% dari level penutupan tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada 11 Desember.

: Tensi AS-Venezuela Memanas, Harga Emas Dunia Hari Ini (23/12/2025) Lanjut Reli

Saham Nvidia naik 1,2% dan menjadi penopang terbesar bagi S&P 500. Reuters melaporkan perusahaan tersebut telah memberi tahu klien di China bahwa Nvidia menargetkan mulai mengirimkan chip kecerdasan buatan (AI) terkuat kedua mereka ke China sebelum libur Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.

Saham Micron melonjak 3,8%, sementara mayoritas saham produsen chip lainnya juga menguat. Indeks Philadelphia SE Semiconductor tercatat naik 1,1%.

: : NVIDIA Uji Coba Fitur Deteksi Lokasi Cip Demi Cegah Jatuh ke Tangan China

Namun demikian, sejumlah analis menilai ruang kenaikan pasar relatif terbatas dalam jangka pendek. Mitra sekaligus Kepala Strategi Pasar Slatestone Wealth, Ken Polcari, menyebut pergerakan indeks berpotensi fluktuatif.

“Hari ini pasar bergerak lebih tinggi, tetapi saya tidak akan terkejut jika terjadi koreksi ringan sebelum reli kembali ke kisaran saat ini,” ujarnya.

: : Trump Izinkan Nvidia Jual Chip AI Rangking Dua ke China

Secara historis, Desember dikenal sebagai periode positif bagi pasar saham. Berdasarkan Stock Trader’s Almanac, sejak 1950 indeks S&P 500 rata-rata naik 1,3% selama lima hari perdagangan terakhir tahun berjalan dan dua hari perdagangan pertama Januari, fenomena yang dikenal sebagai Santa Claus rally. Tahun ini, periode tersebut dimulai pada Rabu dan berlangsung hingga 5 Januari.

Optimisme terhadap perkembangan AI, ketahanan ekonomi AS, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter telah mengalahkan kekhawatiran pasar terkait tarif impor AS. Kondisi ini menempatkan tiga indeks utama AS di jalur penguatan untuk tiga tahun berturut-turut, dengan S&P 500 telah naik lebih dari 15% sepanjang tahun ini.

Sebanyak 10 dari 11 sektor dalam S&P 500 ditutup menguat. Sektor material dan energi menjadi yang terbaik seiring lonjakan harga komoditas, sementara sektor teknologi naik 0,5%. Indeks volatilitas CBOE (VIX), yang kerap disebut sebagai indikator ketakutan pasar, turun ke level terendah sejak akhir Agustus.

Volume perdagangan relatif tipis dan diperkirakan semakin menurun mendekati libur Natal. Bursa saham AS akan tutup lebih awal pada pukul 13.00 waktu setempat pada Rabu (24/12/2025) dan libur penuh pada Kamis (25/12/2025) untuk perayaan Natal.

Meski demikian, sejumlah data ekonomi utama dijadwalkan rilis pekan ini, termasuk estimasi awal produk domestik bruto (PDB) kuartal III, data kepercayaan konsumen Desember, serta klaim pengangguran mingguan. 

Data tersebut dinilai penting untuk mengukur kesehatan ekonomi AS sekaligus memberikan petunjuk arah kebijakan moneter ke depan. “Data PDB besok akan menjadi satu-satunya data ekonomi besar yang benar-benar diperhatikan pasar,” kata Polcari.