Sempat Dikabarkan IPO 2025, Pertamina Putuskan Merger 3 Anak Usaha

Ussindonesia.co.id JAKARTA – PT Pertamina (persero) memutuskan melakukan merger tiga anak usahanya yang sebelumnya digadang-gadangkan akan melakukan pelepasan saham ke publik alias initial public offering (IPO) pada akhir 2025.

Anak usaha Pertamina yang sempat ramai dikabarkan akan IPO tahun ini seperti PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Meski demikian, pada Februari 2025 lalu, manajemen PIS menyebut menunggu arahan pemegang saham.

Pertamina sendiri memiliki beberapa anak usaha dengan status perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN, PT Elnusa Tbk. (ELSA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk . (TUGU).

: Pertamina International Shipping Buka Suara soal Rencana IPO Akhir 2025

Perusahaan Gas Negara Tbk. – TradingView

Terbaru, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyatakan memilih menggabungkan (merger) tiga anak usahanya. Entitas itu adalah PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS). Merger perusahaan distribusi dalam konglomerasi Pertamina itu ditarget rampung pada 1 Januari 2026.

“Kita sih kejarnya mudah-mudahan per 1 Januari 2026 sudah terlaksana (merger) gitu,” ujar Simon dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).

: : Ancaman PHK di Balik Merger GOTO-Grab dan Bocoran Agenda RUSPLB

Simon menyampaikan rencana merger tiga anak usaha tersebut sudah sampai di tahap finalisasi dan akan dilaporkan ke Danantara. Pelaporan ke Danantara, tutur Simon, bertujuan untuk memperoleh persetujuan.

Ia mengatakan penggabungan ketiga anak perusahaan Pertamina tersebut merupakan prioritas utama Pertamina saat ini. Langkah tersebut selaras dengan arah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Dinamika global yang menyebabkan penurunan keuntungan Pertamina menjadi landasan keputusan penggabungan ketiga anak usaha tersebut. Perinciannya, kondisi global menyebabkan permintaan terhadap minyak menurun, sedangkan produksi kilang semakin meningkat karena banyaknya kilang baru.

Oleh karena itu, agar dapat beroperasi dengan lebih efektif, maka ia mengatakan telah mengambil keputusan untuk menggabungkan Kilang Pertamina Internasional, Pertamina Internasional Shipping, dan Pertamina Patra Niaga.

Selain penggabungan tiga anak perusahaan, Simon juga akan melakukan optimasi proses bisnis di seluruh lini bisnis, sehingga setiap aktivitas dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Pertamina, kata Simon, akan lebih fokus pada inti bisnis Pertamina di bidang minyak dan gas (migas), serta energi baru dan terbarukan.

“Yang tidak kalah penting, semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan,” ujar dia.