
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Setelah beberapa kali kabar PT Super Bank Indonesia melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencuat, kini sinyal-sinyal kabar tersebut akan terealisasi kian menguat. Terbaru, beredar sampul dokumen prospektus awal yang berkaitan dengan rencana IPO dari pemain bank digital ini.
Dalam halaman pembuka prospektus awal yang beredar di pasar, Superbank bakal melepas 5,2 miliar saham dalam aksi korporasi ini. Jumlah tersebut setara dengan 15% dari modal yang ditempatkan di Superbank.
Sementara itu, nilai yang ditawarkan dalam IPO ini di kisaran Rp 500 hingga Rp 1.030 per saham. Jika tercapai harga atas, bukan tidak mungkin Superbank bisa memperoleh dana segar hingga Rp 5,35 triliun.
Sinyal kuat tersebut justru datang dari BEI. Dalam hal ini, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna tak menampik maupun membenarkan terkait kabar tersebut. Alih-alih mengomentari kabar tersebut, Yetna justru menyoroti adanya larangan penyebaran prospektus jika belum direstui regulator.
Dalam hal ini, Nyoman merujuk pada Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 nomor 2 ayat . Di mana, ada larangan bagi semua pihak untuk menyampaikan prospektus ringkas sebelum diterimanya pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Superbank Lebih Pilih Bungkam Terkait Rumor Terbaru IPO
“Emiten wajib mengumumkan prospektus ringkas sesuai dengan Formulir Nomor: IX.A.2-9 lampiran 9 tersebut,” ujar Nyoman, Jumat (7/11/2025).
Oleh karenanya, ia tak mau memberikan banyak komentar jika calon perusahaan tercatat belum mendapat restu regulator. Nyoman baru mau berkomentar jika izin dari regulator terhadap perusahaan tercatat sudah keluar.
“BEI akan memberikan komentar mengenai proses calon perusahaan tercatat apabila regulator sudah mengizinkan calon perusahaan tercatat untuk menyampaikan prospektus ringkas ke publik,” tambahnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Nyoman sempat memberikan clue bahwa saat ini ada tiga perusahan yang masuk dalam pipeline IPO lighthouse. Sebagai informasi, IPO lighthouse memiliki kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun serta free float sebesar 15%
“Ada tiga lighthouse. Satu finance, yang kemudian kedua infrastruktur. Satu lagi mining,” kata Nyoman, Kamis (6/11/2025).
Sementara itu, Juru Bicara Superbank yang enggan disebutkan namanya bilang pihaknya tidak berkenan memberikan komentar apapun. Pasalnya. Ia menilai kabar tersebut merupakan rumor yang beredar di pasar.
IPO Superbank Dikabarkan Digelar Akhir Tahun Ini, Harga Penawaran Sampai Rp 1.030
“Superbank tidak memberikan komentar atas rumor atau spekulasi pasar,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Lebih lanjut, ia hanya bilang fokus Superbank adalah menjaga kinerja yang kuat melalui solusi keuangan inovatif, pertumbuhan jumlah nasabah, serta kolaborasi dengan ekosistem terpercaya untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia.
Di sisi lain, Sucor Sekuritas yang juga disebut sebagai salah satu penjamin dalam IPO bank digital milik Grup Emtek dan Grup Grab enggan berkomentar. CEO Sucor Sekuritas Bernardus Wijaya bilang jika belum ada di sistem e-IPO tidak bisa dikonfirmasi.
“Selama belum ada e-IPO belum bisa dikonfirmasi keabsahannya,”’ tambahnya.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus bilang Superbank memiliki fundamental menarik dalam hal menambah daftar bank digital yang melantai di BEI. Di mana, Superbank memiliki ekosistem yang kuat dengan adanya Grab dan Emtek di belakangnya.
Hanya saja, Nico bilang perlu dilihat apakah nantinya Superbank bisa memanfaatkan akses ekosistem tersebut. Pasalnya, ia berpendapat salah satu kunci bank digital bisa bertahan adalah dengan bantuan ekosistem yang dimiliki.
“Bagaimana nantinya sinergi dan kolaborasi yang dilakukan,” tandasnya.
Superbank Bukukan Laba Bersih Rp 60,12 Miliar per Kuartal III-2025