Trump kembali tekan Powell, minta The Fed pangkas suku bunga lebih dalam

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menilai Federal Reserve (The Fed) seharusnya memangkas suku bunga lebih agresif. Dia menilai keputusan pemotongan 25 basis poin pada pertemuan Desember 2025 terlalu kecil dan tidak cukup mendorong pertumbuhan ekonomi.

Melansir Bloomberg pada Kamis (11/12/2025), Trump menyebut pemangkasan sebesar 25 basis poin sebagai langkah yang terlalu kecil dan seharusnya bisa digandakan, setidaknya dua kali lipat. 

Dia juga melontarkan kritik tajam terhadap Ketua The Fed Jerome Powell dengan menyebutnya kaku dan tak bernyawa dalam pernyataan kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu waktu setempat.

: Ramalan Nasib Pasar Saham RI Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan Desember 2025

“Kita perlu cara berpikir yang benar. Ketika sebuah negara sedang berkinerja baik, Anda tidak boleh membunuh pertumbuhan. Tapi itulah yang sedang mereka lakukan—membunuh pertumbuhan,” ujar Trump.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu memutuskan dengan suara 9 banding 3 untuk menurunkan suku bunga acuan federal funds rate ke kisaran 3,5%—3,75%. The Fed juga merevisi redaksi pernyataan resminya yang mengindikasikan semakin besarnya ketidakpastian terkait waktu pemangkasan suku bunga berikutnya.

: : Harga Emas Naik usai The Fed Turunkan Suku Bunga, Harga Perak Cetak Rekor Lagi

Keputusan tersebut menjadi momen pertama sejak 2019 ketika tiga pejabat menyatakan dissent dalam satu kebijakan moneter, dengan penolakan datang dari spektrum kebijakan yang berbeda.

Dalam masa jabatan keduanya, Trump semakin terbuka menunjukkan keinginannya untuk mengendalikan arah kebijakan bank sentral. Dia secara rutin mengungkapkan kekecewaan karena The Fed, di bawah kepemimpinan Powell, dinilai tidak cukup agresif dalam memangkas biaya pinjaman.

: : Wall Street Ditutup Menghijau usai The Fed Turunkan Suku Bunga

Trump juga tengah mencari sosok baru untuk memimpin bank sentral AS. Dia mengindikasikan mengharapkan figur yang bersedia mendorong penurunan suku bunga lebih dalam. Proses pencarian tersebut dikabarkan telah memasuki tahap akhir.

“Kami melihat beberapa kandidat, dan saya sudah punya gambaran cukup jelas siapa yang saya inginkan,” kata Trump kepada wartawan belum lama ini.

Direktur National Economic Council Kevin Hassett disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk menduduki posisi Ketua The Fed. Trump beberapa kali memberi sinyal mengarah ke nama tersebut. Namun demikian, Trump dikenal kerap membuat keputusan personalia yang mengejutkan, sehingga keputusan final masih menunggu pengumuman resmi.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent memimpin proses seleksi. Sejumlah nama lain yang masuk bursa kandidat antara lain Gubernur The Fed Christopher Waller dan Michelle Bowman, mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, serta Kepala Investasi BlackRock Rick Rieder.

Trump menyatakan akan segera mengumumkan pilihan Ketua The Fed, meski membuka kemungkinan pengumuman tersebut mundur hingga awal 2026.

Situasi ini memicu spekulasi di kalangan pelaku pasar. Masa jabatan Powell sebagai Ketua The Fed dijadwalkan berakhir pada Mei mendatang, namun dia masih dapat bertahan sebagai anggota Dewan Gubernur selama dua tahun berikutnya.

Financial Times melaporkan bahwa Trump mulai melakukan wawancara dengan para kandidat pada pekan ini. Trump dan Bessent dijadwalkan bertemu dengan Kevin Warsh pada Rabu, serta melakukan setidaknya satu wawancara lanjutan pada pekan depan.

Dalam sebuah rapat umum pada Selasa (9/12/2025), Trump kembali menggugat independensi bank sentral dengan menyatakan kemungkinan memecat para gubernur The Fed yang diangkat oleh mantan Presiden Joe Biden, jika surat pengangkatan mereka ditandatangani menggunakan autopen.

Namun demikian, skenario tersebut kemungkinan akan sulit terjadi. Para gubernur hampir dipastikan akan menggugat keputusan tersebut ke pengadilan, mengingat proses pengangkatan yang telah disetujui Senat memiliki landasan hukum kuat.

Sebelumnya, Trump juga berupaya memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook dengan tuduhan melakukan penipuan hipotek. Cook membantah tudingan tersebut dan mengajukan gugatan hukum guna memblokir pemecatan. Mahkamah Agung AS dijadwalkan mendengar argumen lisan terkait kasus ini pada Januari 2026 mendatang.