Harga Emas Tetap Stabil, Pasar Semakin Yakin The Fed Siap Pangkas Suku Bunga pada Desember

PIKIRAN RAKYAT – Harga emas tercatat bergerak stabil pada perdagangan Selasa, 25 November 2025 kemarin. Pergerakan datar tersebut memberi warna tersendiri bagi ritme harga pada sesi perdagangan hari ini, Rabu, 26 November 2025.

Pelaku pasar menilai data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang keluar lebih lemah dari perkiraan menjadi sinyal kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga pada Desember mendatang.

Mengutip laporan Reuters, Rabu 26 November 2025, emas spot berada pada level US$4.139,79, nyaris tanpa perubahan. Di sisi lain, emas berjangka ditutup menguat 1,1% ke posisi US$4.140, menunjukkan adanya sentimen positif dari investor yang mulai meningkatkan antisipasi terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar.

Pasar logam mulia lainnya pun turut mencatatkan pergerakan beragam. Perak spot turun tipis 0,3% menjadi US$51,21, sementara platinum naik 0,2% ke US$1.546,42, dan paladium meningkat 0,1% ke US$1.397,49. Perbedaan arah pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar yang sensitif terhadap sinyal-sinyal ekonomi terbaru.

  • Harga Emas Dunia Dekati Rekor Tertinggi, Prospek Investasi Logam Mulia Dinilai Cuan

Wakil Presiden sekaligus Ahli Strategi Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant, mengungkapkan bahwa ekspektasi pemangkasan suku bunga semakin menguat seiring munculnya kembali nada dovish dari pejabat The Fed. Ia menegaskan, “Data ekonomi terbaru tidak mengubah pandangan tersebut.”

Data penjualan ritel terbaru menunjukkan pertumbuhan yang berada di bawah proyeksi analis, sehingga memperkuat keyakinan bahwa tekanan konsumsi di AS mulai menurun. Di saat yang sama, Indeks Harga Produsen (PPI) tercatat naik 2,7% secara tahunan, memperlihatkan inflasi produsen yang masih terjaga.

Pelemahan Sektor Tenaga Kerja

Sementara itu, Gubernur The Fed Stephen Miran menekankan bahwa pelemahan di sektor tenaga kerja menjadi salah satu alasan mengapa bank sentral perlu mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lanjutan. Menurutnya, kondisi pasar kerja yang mulai melemah harus mendapat respons kebijakan yang lebih akomodatif.

Di tengah ekspektasi tersebut, emas yang secara historis tidak memberikan imbal hasil justru sering tampil kuat dalam lingkungan suku bunga rendah dan situasi geopolitik maupun ekonomi yang tidak pasti. Tidak mengherankan bila investor kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai.

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga mencapai 85%, menandakan kepercayaan yang sangat tinggi bahwa The Fed akan mengambil langkah tersebut pada pertemuan Desember.***