IHSG Dibuka Meluncur di Zona Hijau, Naik 0,13% ke Level 8.533

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Rabu (26/11/2025), dengan penguatan.

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG menguat 0,13% menjadi 8.533,27 pada pukul 09.03 WIB. IHSG dibuka pada level 8.533,88 dan sempat menyentuh level tertinggi 8.547,41 dan level terendah 8.529,73.

Sebanyak 254 saham menguat, 191 saham melemah, dan 211 saham diperdagangkan stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat senilai Rp15.635,29 triliun.

Head of Research Korean Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menjelaskan IHSG yang mampu menembus level 8.500 pada awal pekan ini merupakan momentum yang besar. Menurutnya, terdapat sejumlah sentimen yang mempengaruhi penguatan IHSG belakangan ini. 

“Mulai dari rebalancing MSCI, net buy asing yang mulai kembali, likuiditas longgar karena The Fed mulai mengambil langkah mild dovish, ditambah sektor saham lapis dua dan komoditas masih agresif,” ujar Wafi, Selasa (25/11/2025). 

: Proyeksi IHSG Balik Menguat Hari Ini, Rekomendasi Saham ICBP hingga SSIA

Wafi juga menuturkan dengan penguatan IHSG sebesar 21% sejak awal tahun, pasar memasuki overextension, yang menyebabkan wajar apabila rawan koreksi. Dia juga menuturkan setelah IHSG breakout di level psikologis, pelaku pasar cenderung melakukan profit taking terlebih dahulu.

Wafi juga menuturkan saat ini, koreksi sampai ke level 8.250-8.350 masih aman bagi IHSG. 

Di sisi lain, lanjutnya, sejumlah hal perlu diperhatikan pelaku pasar, seperti valuasi beberapa sektor seperti teknologi, saham lapis kedua, dan energi baru yang mulai mahal.

Lalu sentimen global seperti The Fed, sentimen geopolitik, dan yield US, serta rotasi sektor yang bisa semakin agresif perlu diwaspadai investor.

Sampai akhir tahun ini, Wafi menilai santa claus rally dan window dressing masih bisa mendorong IHSG untuk menguat.

“Biasanya investor institusi mendorong saham blue chip yang punya katalis dividen, permintaan musiman, dan earning visibility,” ucapnya. 

Adapun dengan kondisi saat ini, Wafi memperkirakan IHSG yang menyentuh level 8.900 masih cukup realistis, asalkan sentimen global tidak berubah secara drastis.