
Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Saham-saham yang tergabung pada indeks sektoral teknologi tercatat telah menguat 155,43% sejak awal tahun. Tren penguatan saham teknologi ini diperkirakan belum tentu berlanjut pada tahun depan.
Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memperkirakan arah yang berbeda mungkin saja akan dialami oleh saham-saham teknologi.
“Apakah menarik untuk mencermati saham-saham di indeks sektor teknologi, ya kalau kita perhatikan kenaikan paling besar terjadi pada dua saham teknologi,” kata Nico, Selasa (18/11/2025).
: BI dan Fed Pangkas Suku Bunga, Rekomendasi Pilihan Saham Teknologi
Sebagaimana diketahui, dua saham yang berada di indeks sektoral teknologi yaitu PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) telah mencetak penguatan 522,27% sejak awal tahun, dan PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) juga menguat 321,62% sejak YTD.
Saham DCII saat ini menjadi saham termahal di BEI dengan harga Rp261.975 per saham, sedangkan MLPT dihargai Rp78.000 per saham.
: : Saham Teknologi Asia Diburu Asing, Pasar Negara Berkembang Reli
Menurut Nico, kenaikan dua saham teknologi tersebut tak semata disebabkan oleh faktor fundamental saja, tetapi juga ada faktor-faktor lain yang membuat saham-saham tersebut mengalami kenaikan tinggi.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyarankan sebelum masuk ke saham-saham teknologi, investor dapat fokus untuk melihat fundamental perusahaan, bisnis perusahaan, hingga potensi valuasi pada masa yang akan datang.
: : Saham Teknologi Lippo (MLPT) Terbang Tiga Kali Lipat, Manajemen Buka Suara
Nico menuturkan hal-hal tersebut menjadi salah satu poin penting sebelum investor masuk ke saham-saham teknologi, meskipun saat ini harga saham maupun fundamental perusahaan tidak selalu sejalan.
“Tetapi kami yakin, harga saham pasti akan mencerminkan fundamental perusahaan cepat atau lambat,” ujarnya.