Ussindonesia.co.id, JAKARTA — Pasar modal Indonesia kembali memanas seiring antusiasme investor ritel menyambut gelombang baru penawaran umum perdana (IPO). Sedikitnya delapan emiten siap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk sejumlah “IPO lighthouse” yang dinanti-nantikan.
Berdasarkan data dari BEI, terdapat delapan perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline IPO bursa. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya merupakan perusahaan berskala besar dengan aset di atas Rp250 miliar, sementara empat lainnya berskala menengah dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, pada Senin (18/8/2025) mengungkapkan optimisme pasar. Ia menyebut, hingga 15 Agustus 2025, sebanyak 22 perusahaan telah berhasil mencatatkan sahamnya di bursa, dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp10,39 triliun. “Hingga saat ini, terdapat juga delapan perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” imbuhnya dalam keterangan tertulis.
: 8 Perusahaan Siap IPO di BEI, Investor Bakal Beri Sinyal Positif?
Kehadiran empat perusahaan berskala besar dalam pipeline IPO ini diproyeksikan akan membawa angin segar bagi pasar. Sementara empat perusahaan lainnya yang berskala menengah juga siap meramaikan lantai bursa.
Sebelumnya, Nyoman juga mengungkapkan target BEI untuk lima IPO lighthouse tahun ini. Target ini bukan tanpa alasan; kehadiran emiten besar diharapkan mampu memperkuat struktur pasar dan likuiditas, sekaligus menarik lebih banyak minat investor, termasuk potensi masuknya dana asing. Untuk mendukung hal ini, BEI bahkan telah membentuk unit kerja khusus yang berfokus mendampingi perusahaan-perusahaan berskala besar, baik swasta nasional maupun BUMN beserta anak usahanya, dalam mempersiapkan proses penawaran umum perdana mereka.
Deretan perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO ini akan mengikuti jejak emiten baru lainnya yang telah sukses melantai di bursa. Bulan lalu, beberapa perusahaan telah lebih dulu mencatatkan sahamnya, di antaranya PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).
Menariknya, sederet emiten baru tersebut mencatatkan kinerja saham yang melejit setelah IPO. Misalnya, harga saham CDIA melesat 721,05% sejak IPO bulan lalu hingga ditutup di level Rp1.560 per lembar pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (15/8/2025). Kemudian, harga saham MERI melonjak 115,62% sejak melantai di bursa dan ditutup di level Rp276 pada perdagangan terakhirnya. Bahkan, saham COIN membukukan lonjakan fantastis hingga 1.450% sejak melantai, ditutup di level Rp1.550 per lembar.
: BEI Menanti IPO Lighthouse, Berharap Tarik Masuk Dana Asing
Associate Director Pilarmas Investindo, Maximilianus Nicodemus, mengamati bahwa IPO perusahaan tahun ini telah menarik minat besar di pasar. Ia menilai, perusahaan yang sedang bersiap untuk go public di sisa tahun ini juga memiliki peluang besar untuk dilirik investor. Namun, ia menekankan bahwa minat investor akan sangat bergantung pada “narasi” yang ditawarkan perusahaan.
“Kalau kemarin kan sudah jelas. CDIA diminati karena di belakangnya ada nama Prajogo Pangestu. Bisnisnya pun sudah bagus dan terafiliasi dengan saham-saham berkinerja positif,” jelas Nicodemus beberapa waktu lalu. Ia menambahkan, minat investor terhadap IPO akan kembali pada kualitas fundamental perusahaan. Selain itu, sentimen pasar saham yang mulai menggeliat, didorong oleh faktor global seperti potensi penurunan suku bunga The Fed dan kepastian kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump, juga akan menjadi pendorong penting.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Pasar modal Indonesia kembali bergairah dengan adanya delapan emiten yang siap melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Empat di antaranya merupakan perusahaan berskala besar (IPO lighthouse) dengan aset di atas Rp250 miliar, yang diharapkan dapat menarik minat investor dan memperkuat struktur pasar.
BEI optimis dengan prospek IPO, mencatat bahwa hingga pertengahan Agustus 2025, 22 perusahaan telah mencatatkan sahamnya dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp10,39 triliun. Minat investor terhadap IPO dinilai akan bergantung pada fundamental perusahaan dan sentimen pasar saham yang positif, seperti potensi penurunan suku bunga The Fed.