
Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada perdagangan Senin (15/12/2025). IHSG berakhir di level 8.649,66 atau turun 0,13% dari penutupan sebelumnya.
Head of Retail Research MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai pergerakan IHSG pada perdagangan Senin cenderung volatil. Meski sempat menguat pada awal sesi, IHSG akhirnya ditutup terkoreksi.
Tekanan datang dari sektor energi dan infrastruktur, seiring aksi profit taking pada sejumlah saham konglomerasi yang sebelumnya menguat pada perdagangan Jumat.
IHSG Terkoreksi 0,13% ke 8.649 pada Senin (15/12), BUMI, DSSA, AMMN Top Losers LQ45
“Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah serta mayoritas pergerakan bursa Asia yang cenderung melemah turut mempengaruhi pergerakan IHSG,” ujar Herditya kepada Kontan, Senin (15/12/2025).
Untuk perdagangan Selasa (16/12/2025), Herditya memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat secara terbatas. Namun, pergerakan indeks diperkirakan tetap dibayangi kehati-hatian pelaku pasar terhadap sejumlah sentimen eksternal.
“Investor masih mencermati ketegangan geopolitik global serta rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat yang akan dirilis dalam waktu dekat,” jelasnya.
Santa Claus Rally Berpeluang Angkat IHSG, Tapi LQ45 Masih Akan Tertinggal
Secara teknikal, MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak dengan level support di 8.635 dan resistance di 8.694.
Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan Selasa antara lain PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) di kisaran Rp565–Rp590, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di level Rp4.000–Rp4.290, serta PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) di rentang Rp7.550–Rp7.825.